Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Membaca Buku, Butuh Pembiasaan

21 Mei 2012   08:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 296 1

Apa yang akan kita lakukan saat dahaga dan lapar? Tentu kita sudah tahu jawabannya, yaitu mencari minuman dan makanan. Saat tubuh kita membutuhkan kedua hal tersebut, kita harus memenuhinya. Kedua hal tersebut sangat penting untuk tumbuh-kembangnya sel-sel tubuh kita.

Tanpa dirasa, dalam setahun saja sudah ribuan kali kita memberikan minuman dan makanan karena tuntutan kebutuhan tubuh. Lantas, pernahkah terpikir oleh kita bahwa otak kita juga memerlukan makanan? Dalam setahun sudah berapa ribu kalikah kita memberi makanan untuk otak kita?

Makanan terbaik untuk otak kita adalah buku. Buku adalah asupan yang sangat bergizi dan akan menjadi pemasok yang sangat berarti sebagaimana vitalnya makanan bagi tubuh kita. Seperti halnya makanan, ada yang bergizi dan ada yang tidak, buku pun demikian.

Oleh karena kandungan nutrisi yang dimasukkan ke otak akan disalurkan pula ke seluruh tubuh, maka kita harus hati-hati dalam memilihnya. Pilihan menu buku-buku yang bergizi dan bermutu tinggi tentu dapat menyehatkan tubuh dan mental. Apalagi jika kita hendak memilihkannya untuk buah hati kita.

Peran Orangtua

Di Indonesia, aktivitas membaca buku dulu pernah menjadi privelese golongan tertentu. Hanya kalangan priyayi saja yang bisa mengakses dan membaca buku. Tapi kini, siapa pun bisa melakukannya selama ia menginginkannya. Kendati begitu, membaca buku masih belum menjadi budaya di negeri kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun