Sebagai tahap awal dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PAI, perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap kurikulum yang ada. Kurikulum PAI perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman untuk memungkinkan materi yang disampaikan relevan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Selain itu, orientasi pendidikan agama harus lebih ditekankan pada pengembangan karakter dan kecerdasan emosional. Materi yang disampaikan pada siswa perlu lebih luas, mencakup isu-isu aktual seperti pluralisme, toleransi, serta hubungan antaragama.
Selanjutnya, proses pembelajaran di kelas perlu ditingkatkan melalui penggunaan metode pembelajaran yang inovatif dan bervariasi. Mengandalkan metode ceramah serta hafalan tanpa pemahaman mendalam tentang materi sudah tidak relevan lagi di era Society 5.0. Pendekatan yang lebih aktif dan kreatif, seperti learning by doing, problem solving, brainstorming, serta penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, perlu diterapkan agar proses pembelajaran PAI lebih menarik dan efektif.
Peningkatan kompetensi guru PAI merupakan langkah penting selanjutnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru PAI harus lebih peduli terhadap perkembangan anak serta mampu menjadi figur yang inspiratif bagi anak didiknya. Mereka perlu mengikuti pelatihan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, seperti penggunaan teknologi dalam pembelajaran, menguasai bahasa asing yang membuat mereka mampu mengakses berbagai referensi untuk melengkapi materi, serta menghadiri workshop dan seminar yang berkaitan dengan isu-isu kekinian dan relevan.
Pemanfaatan teknologi dalam pengajaran PAI perlu dioptimalkan untuk menciptakan sistem pendukung yang efektif. Media pembelajaran berbasis digital seperti e-book, video animasi, serta aplikasi mobile dan web, perlu dimanfaatkan secara optimal. Selain menyampaikan informasi dengan lebih menarik, penggunaan media digital akan memudahkan siswa dalam memperoleh referensi serta akses informasi yang lebih luas, selaras dengan perkembangan teknologi di era Society 5.0.