Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sabah Memang Milik Kesultanan Sulu, Haruskah Referendum?

5 Maret 2013   08:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:18 6324 2
Jika memang apa yang dikatakan Saudara Muhamad Nurdin itu benar tentang "Bom Waktu Titipan Inggris Meledak, Sabah Bergejolak!", terus tulisan Saudara Ninoy N Karundeng tentang"Perang Sabah: Awal Disintegrasi Malaysia" maka tidak bisa disalahkan apabila panglima pasukan kesultanan Sulu menuntut wilayahnya untuk kembali kepada kesultanan Sulu.

kesultanan sulu yang berada diwilayah filipina bagian selatan telah lama meminta haknya kepada pemerintah Malaysia untuk mengembalikan wilayahnya yang berada di Sabah, tetapi suara mereka terlalu kecil bahkan cenderung tidak didengar oleh pemerintah Malaysia hingga akhirnya Tentara dari Sulu itu menerobos masuk ke wilayah malaysia dengan harga 27 nyawa melayang dalam tempo waktu yang singkat.

terjadi sweeping yang dilakukan Malaysia kepada gerilyawan Sulu yang mengakibatkan perekonomiaan disekitar daerah konflik lumpuh karena toko-toko banyak yang tutup. sweeping ini dilakukan dengan alasan untuk menindak adanya pasukan Sulu yang memasuki wilayah malaysia tanpa izin, sedangkan menurut tentara Sulu, mereka hanya meyakini bahwa ini adalah tanah milik Kesultanannya

sebenarnya ada dua kemungkinan jalan keluar, pertama yakni menyerahkan Sabah ke Kesultanan Sulu yang notabene merupakan pemilik dari wilayah sabah sebelum era kolonialisasi sedangkan apabila Malaysia tidak terima dengan cara pertama maka harus diambil jalan keluar lain yakni Referendum.

tapi pertanyaanya adalah apakah Malaysia siap apabila dilakukan referendum mengingat ada sekitar 800.000 warga filipina yang menetap disabah. dari sekian banyak warga filipina ini kebanyakan masih termasuk kerabat dengan kesultanan sulu. ataukan Malaysia akan memakai warga negara Indonesia untuk ikut referendur agar jumlah suara yang didapat menang mutlak? mengingat warga negara Indonesia di Sabah sangat banyak apalagi warga asli Sabah itu sedikit.

semoga ada jalan keluar yang baik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun