Rombongan ini awalnya memulai dengan sebuah tulisan yang terlihat baik dan peduli tapi menurut saya terkesan sok pahlawan, pahlawan kesiangan tapi pada dasarnya punya niat terselubung. Ketika dikomentari langsung nyulut menyambar seperti kompor, bagaimana mungkin saya melakukan bully ditengah-tengah media yang cukup populer ini? Berawal dari situ mulailah umpan-umpanya disiapkan, pancing-pancingnya dikeluarin termasuk membawa jala.
Apakah orang yang mengkritik akan diteriaki maling? bagaimana dengan sistem demokrasi yang mereka agung agungkan? bukankah kita bebas berpendapat. Ketika presiden SBY didemo massa dengan membawa kerbau yang bertuliskan SIBUYA saja tidak dipersoalkan, kenapa si mixe'r ini malah menuduh yang bukan-bukan. saya hanyalah korban, saya dijebak.
Dimanapun orang yang tidak bersalah akan dibebaskan oleh admin sebagai hakim kompasiana ini, saya tidak sok baik tapi teman-teman saya bilang seperti itu. terbukti tanpa mewek-mewek didepan admin pun akunku masih panjang umur, karena mungkin admin tahu siapa yang benar dan siapa yang melakukan konspirasi.
Dari banyaknya komentar, kebanyakan saya mengenalnya. umumnya itu adalah gerombolan mereka aku inget betul walaupun jarang kontak, tapi wajah2 mereka saya hapal diluar kepala. Yang mengherankan melalui tangisan-tangisanya itu beberapa gerombolan mereka langsung merasa iba dengan kompasianer ini walau secara logika justru dia terlalu mengada-ada. bukankah orang berakal harus tetap waspada? mereka suka keroyokan ala geng-geng kacangan