Salah satu rumah sakit daerah di salah satu kota cirebon ketika mengunjungi saudara yang sedang sakit, penulis merasa tidak nyaman dengan perlakuan pihak dokter, perawat dan rumah sakit. Ada kejadian yang saya dengar ketika keponakan dari saudara saya kecelakaan kemudian dibawa kerumah sakit tapi karena tidak ada jaminan pihak rumah sakit sama sekali tidak melakukan tindakan. bagaimana bila kondisi pasien sekarat?
Mendengar diberbagai media bahwa rumah sakit dinegara tetangga sangat baik dari segi pelayanan, kualitas dokter, dan fasilitas yang diterima akhirnya saya menanyakan akan hal itu, ternyata benar menurut dia malaysia telah menerapkan wisata kesehatan makanya sebisa mungkin kualitas diterapkan melebihi standar kualitas di indonesia. setiap pasien diperlakukan dengan sangat baik bahkan biaya yang harus dibayar pun tidak jauh berbeda.
Makanya banyak orang tajir diindonesia yang memilih berobat di negara tetangga karena setiap pasien benar-benar diperlakukan seperti raja. bandingkan dengan di indonesia dimana pelayanan perawat yang judes semau gue dan tidak profesional. ingat dimalaysia nggak ada dokter demo seperti disini. bisa dibayangkan bila dokter ikut demo bagaimana nasib pasien yang sedang sakit?
Ada pengalaman relasi dagang saya keturunan tionghoa dijakarta bilang dulu orang tuanya pernah sakit kemudian cek up disalah satu rumah sakit terkenal dijakarta tapi diagnosa yang diterima pasien orang tua temen saya itu tidak ditemukan penyakitnya kemudia dibawalah ke salah satu rumah sakit dimalaysia ternyata dapat didiagnosa dengan mudah dan diketahui penyakitnya. Katanya kejadian seperti ini bukan sekali dua kali, teman-temanya yang sesama keturunan tionghoa pun sering mengalami tidak menemukan penyakit di rumah sakit indonesia tapi bisa ditemukan penyakitnya dirumah sakit di malaysia
Berbeda pula dengan tetangga saya yang berkali-kali pindah rumah sakit di CT scan dan berbagai macam metode diagnosa tapi sampai sekarang belum ketemu jenis penyakitnya padahal kondisinya memang masih sakit? hingga akhirnya tetangga saya putus asa dan langsung memvonis ini karena guna-guna bukan penyakit biasa. Mungkin kalau tetangga saya itu orang tajir aku rujuk ke rumah sakit dimalaysia saja, tapi karena tidak memungkinkan maka saya hanya bilang bersabar dan berdoa saja.
