Disibukkan dengan jadwal nan sangat padat
Ditambahkan dengan beragam tugas nan buat pening
Kau dan aku sejatinya masih saja mencuri-curi waktu
Sekedar bertemu atau membicakan tentang resolusi tugas
Kala sore tiba ufuk matahari mentereng di anala
Kau bulatkan hati tuk menyapaku di indekost
Aku si anak rantau yang tinggal di gubuk sederhana
Sekedar menikmati hari, dan berbincang santai
Kita sangat pandai kala itu
Jika dibandingkan dengan Einstein
Hanya berbeda sedikit saja dan itu benar adanya
Bagaimana tidak semua alasan bisa menjadi mungkin
Kala kau sudah kukuh ingin bertemu nan berdiskusi tentang tugas
Kini aku menyadari bahwa akan ada orang yang rela
Berkorban demi kebaikan bersama
Bersikap sejatinya dengan logika dan rasa
Dan yang tak mementingkan egonya di atas hubungan
Aku merindukanmu purnama
Hujan sore kala menyapa
Di indekos beralamat di Pattimura no 19
Tentang dua anak yang memeluk dengan sangat erat
Tentang beratnya arti perbedaan
Dia terus terusan menjadi tembok
Penghalang kita yang ditakdirkan takkan lama
Aku menyadarinya dengan sungguh
Bahwa kita takkan mungkin selamanya kan bersama
Pecah benar tangismu kala itu
Sejak saat itu hujan jadi buatku cukup candu
Mengingat air mata tulusmu
Terimakasih telah menjelma dalam rinai hujan selalu
Aku sangat mengenangmu
Dalam Bingkai Pattimura 19
Tapanuli Tengah
Ditulis oleh penajuang23: Medan, 20.01.2021