Demokrasi kini telah bermetamorfosis menjadi pembunuh. Demi tegaknya demokrasi dalam suatu negara, pembunuhan sepertinya menjadi hal yang lumrah dan biasa. Apakah ini sebagai dampak sampingan atau incidental learning dari penegakan demokrasi di suatu negara, mungkin saja. Faktanya, demokrasi telah bermetamorfosis menjadi pembunuh. Orang-orang dalam suatu negara rela atau terpaksa membunuh demi tegaknya demokrasi. Siapa yang memulai, penguasa yang anti demokrasi atau rakyat yang pro demokrasi? Kalau disuruh mencari jawabnya tentu sulit, seperti menjawab pertanyaan, "Mana yang duluan keluar, telur atau ayam?".
KEMBALI KE ARTIKEL