Berdasarkan uraian fakta-fakta diatas maka ekspor bahan bakar fosil Rusia selama 100 hari pertama perang, senilai sekitar 60 miliar $AS. Dapat diketahui bahwa selain china masih banyak anggota negara NATO yang masih membeli bahan bakar fosil di Rusia karena negara-negara eropa tersebut masih bergantung tergolong negara importir yang kebutuhan energinya sangat bergantung pada Rusia hal ini menyebabkan harga ekspor rata-rata Rusia sekitar 60 % lebih tinggi dari tahun lalu, Beberapa negara telah meningkatkan pembelian mereka dari Rusia karena rusia menjual energinya dengan harga yang cukup terjangkau sehingga China, India, Uni Emirat Arab dan Prancis terpaksa membeli bahan bakar penyangga untuk persiapan musim dingin tahun 2022. Hal ini berkaitan erat dengan teori evaluasi kebijakan Wiliam N Dunn tahun 2017 tentang evaluasi kebijakan
KEMBALI KE ARTIKEL