Karet (Hevea brasiliensis) termasuk dalam tanaman perkebunan andalan yang dibudidayakan di asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand. Lateks/getah yang dihasilkan oleh tanaman karet merupakan salah satu sumber dari devisa negara, oleh karena itu tanaman karet terus dilakukan peningkatan dalan sisi budidaya untuk menciptakan produktivitas yang maksimal (1). Produktivitas tanaman karet pada musim hujan mengalami penurunan sebesar 30% per tahun yang diakibatkan oleh curah hujan pada tahun 2010. Hasil produksi  getah normal tanaman karet yang diperkirakan sebesar 2,9 juta ton tetapi musim hujan hanya mencapai 2,85-2,86 juta ton. Penurunan hasil produktivitas tanaman karet tersebut akibat curah hujan yang tinggi yang berdampak pada pertumbuhan,  perkembangan tanaman, menghambat kegiatan pemanenan dan pengolahan(2).
KEMBALI KE ARTIKEL