Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Aku dan Stroke (Part 4)

16 Agustus 2016   22:39 Diperbarui: 16 Agustus 2016   22:53 213 2
Sekitar tujuh tahun yang lalu penulis divonis mengidap darah tinggi (hipertensi). Tensi harian selalu di atas 180/100 hingga 210/120. Selengkapnya : Aku dan Stroke (Part-1). Sudah berusaha berobat tapi belum ada perkembangan yang berarti, bahkan apa yang penulis khawatirkan terjadi, serangan stroke awal menghinggapi penulis. Tapi kala itu penulis masih memaksa, jika sesungguhnya tidakterjadi apa-apa. Namun perasaan makin campur aduk tidak karuan, terlebih istri memvonis kalau bentuk wajah menjadi tidak simetris, dan mata sipit sebelah. Istri langsung mengajak penulis untuk periksa kesehatan ke rumah sakit, tapi penulis menolak, masih dengan alasan yang sama, "Tidak apa-apa, gampang kalau besok tidak ada perubahan baru kita ke rumah sakit". Selengkapnya : Aku dan Stroke (Part-2)

 Karena tidak ada perubahan yang berarti setelah minum obat (rawat jalan) dari rumah sakit, malam itu juga penulis diajak untuk opname. Penulis awalnya sempat menolak dengan alasan baru minum obat 2 hari, wajar kalau belum ada perubahan yang signifikan. Tapi penulis langsung “dipaksa” untuk diopname di rumah sakit, dan yang dituju adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. “Apa tidak kasihan lihat anak-anak yang masih kecil, ayo mas tek antar ke rumah sakit sekarang” ajak adik ipar sambil menunjuk ke arah dua anak penulis yang memang masih kecil-kecil, dan penulis pun pasrah. Selengkapnya : Aku dan Stroke (Part-3)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun