|Hailet Article| Jika kita jalan-jalan ke Kota Semarang, tepatnya sekitar 1 kilometer setelah memasuki Kota Semarang, kita akan menemukan sebuah lapak ambal ban. Hanya bedeng sederhana di pinggir jalan, sebuah kompressor tua ada di depan sebagai tanda bahwa bedeng itu adalah lapak tambal ban. Sekilas tak ada yang istimewa dari lapak tambal banini, sama dengan lapak-lapak tambal banlainnya. Yang membedakan adalah pemilik sekaligus pengelolanya, dia adalah Kadiyono.
KEMBALI KE ARTIKEL