Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kebaikan yang Tidak Suci

8 Desember 2022   06:00 Diperbarui: 8 Desember 2022   06:21 122 0
Pagi hari disebuah kota yang indah dan memiliki suasana tentram dan damai, yang masyarakatnya setiap hari menjalani kehidupan mereka dengan penuh nilai-nilai kehidupan. Berdagang, nelayan, berkebun dan berbagai pekerjaan yang menjadi profesi dari masyarakat di kota yang disebut Zance ini. Exyray yang biasa disebut Ray merupakan bocah lelaki yang berumur 15 tahun, bersekolah di sekolah ternama Xavier School, dengan prestasi yang biasa-biasa saja. Ray yang kurang bisa bergaul di sekolah, terkadang membuatnya mendapatkan masalah.

Tahun ajaran baru, semua siswa tampak memiliki aura yang ceria dan senang dikarenakan mereka akan mendapatkan teman baru.

"Hai, perkenalkan nama saya Kuro, saya berasal dari kota tetangga yaitu dari Velky. Hobi saya bermain dan juga bernyanyi, semoga teman-teman akrab dengan saya yahh hehe". Seorang siswa di kelas Ray yang mulai memperkenalkan diri.

Beberapa teman kelas Ray yang lain mulai memperkenalkan dirinya, selang beberapa waktu tibalah waktunya untuk Ray memperkenalkan diri di depan kelas.

"Hai, perkenalkan nama saya Exyray, teman-teman bisa panggil saya Ray. Saya berasal dari kota ini yaitu kota Zance, salam kenal semuanya" dengan kata-kata terakhir itu, Ray menutup perkenalan diriya.

Setelah semuanya selesai berkenalan, guru memulai kelas dihari itu dan semuanya mengikuti dengan seksama. Setelah kelas berakhir, semua orang dalam kelas mulai menempatkan diri mereka kesebuah kelompok-kelompok kecil dengan tujuan untuk mengenal dan lebih mengakrabkan diri, tetapi Ray hanya duduk terdiam di bangkunya dan tidak berbuat apa-apa. Dia juga ingin mengakrabkan diri dengan orang lain, berjalan ke tempat teman-teman lain untuk mulai berbaur, tetapi tidak ada keberanian dalam dirinya. Pada saat Ray sedang memberanikan diri untuk mengakrabkan diri, tiba-tiba datang tiga orang teman kelasnya menghampirinya dan bertanya sesuatu, Ray yang tidak siap dengan hal itu tidak tau harus berbuat apa dan menjawab apa.

"Yo Ray, kamu punya nama yang bagus, itu artinya apa" tanya salah seorang teman yang menghampirinya.

"hmm anu, itu a-aku tidak tau" Ray yang gugup tidak bisa menjawab dengan baik.

"haa? tidak tau? lalu bagaimana kamu bisa memperkenalkan nama mu tetapi kamu tidak tau arti namamu sendiri?"

"aku belum bertanya ke orang tua ku tentang arti namaku" jawab Ray.

"hahaha, kamu cukup aneh, yasudahlah kami pergi dulu"

"okee" jawab Ray dengan singkat.

Setelah perbincangan singkat itu, entah kenapa Ray merasa energi kehidupanya habis dan semakin loyo, dia yang tidak biasa tidak mempersiapkan diri untuk berkomunikasi, tiba-tiba dihampiri dan ditanyain tentang sesuatu dan membuat dia terkejut.

Hari-hari berlalu, seseorang yang tidak bisa mengakrabkan diri tidak akan mendapatkan teman, itulah yang dirasakan Ray. Ray yang tidak bisa bergaul selalu menghabisi waktu sendiri, pergi ke kantin sendirian, ke perpustakaan sendirian, dan jam kosongpun dia juga sendirian. Tidak ada hal spesial di dalam keseharian seorang Ray di sekolah, ia hanya merasa sendiri dan sepi walau di sekitarnya ribut dan ramai karena siswa-siswa lainnya.

Tidak jarang Ray ditindas oleh siswa lain sampai dipalak saat ia sedang sendirian.

"oi culun, lu beliin gw sate nih ke kantin" perintah seorang siswa yang berbeda kelas dengan Ray.

"tapi saya harus pergi"

"ooo, berani lu?" siswa tersebut langsung menarik baju Ray lalu mendorongnya didepan banyak siswa.

"beliin gw sate pake uang lu sekarang!"

"baiklah, saya akan membelikannya" Jawab Ray yang pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Tidak hanya siswa laki-laki yang menindas dan memalak Ray, siswa perempuan juga memandang rendahnya, tapi Ray hanya bisa menerima, bersabar dan diam menerima semua tindasan dan pandangan rendah yang ditujukan olehnya.

"eh, tadi lu di liatin ama Ray culun itu lo, jangan-jangan dia suka ama lu" kata seorang siswi ke temannya.

"idih najis, Manusia culun itu? pin muntah gw"

Ray yang mendengar hal itu, lagi-lagi hanya bisa, diam dan menerimanya.
Pada suatu jam pelajaran di kelasnya, seorang guru memulai pelajaran dengan meminta siswa untuk buat kelompok dan dipilih sesuai apa yang mereka inginkan. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat tidak mengenakkan bagi Ray, dan benar saja, pada saat semua siswa yang ada di dalam kelas sudah memilih teman sekelompoknya, hanya tinggal Ray seorang yang tidak memiliki teman kelompok, tidak ada yang memilih dan mengajaknya untuk berkelompok. Dengan hati yang sakit dan mata yang berkaca-kaca juga rasa malu yang dirasakan, Ray menghampiri guru dan mengakatakan kepada guru bahwa ia tidak memiliki kelompok.

"hai anak-anak, kok ga ada yang mengajak Ray untuk berkelompok?" tanya guru ke semua siswa dalam kelas.

"waduh, kalo saya jadi Ray, saya udah nangis itu gada yang mau berkelompok dengan saya" ujar salah seorang siswa dalam kelas. Mendengar hal itu, hati Ray sangat sakit dan hampir saja menitihkan air mata.

Selang beberapa waktu, ada seorang siswa bernama Wimfi, ia mengusulkan Ray untuk masuk ke kelompoknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun