Di sisi lain, kita sadari bersama bahwa pengembangan industri hilir karet di Indonesia masih belum mengalami kemajuan. Hal ini disinyalir akibat daya dukung pelaku-pelaku agribisnis karet Indonesia yang masih belum menunjukkan eksistensinya terhadap kemajuan industri hilir karet Indonesia.Masalah pembiayaan, dukungan IPTEK, dan mentalitas masyarakat karet kita masih dirasakan belum optimal untuk mengakomodir tujuan tersebut. Kondisi ini diperparah dengan munculnya isu kelangkaan tenaga kerja yang berdampak pada tingginya biaya produksi perkebunan pada umumnya. Sehingga upaya yang dirasakan perlu untuk dilakukan dalam menyelamatkan agribisnis karet Indonesia diantaranya yaitu :
- Pengembangan IPTEK yang berorientasi pada pengolahan karet manjadi barang jadi perlu ditingkatkan untuk menggerakkan roda agribisnis hilir sehingga ketergantungan terhadap ekspor karet dapat diminimalisir.
- Dukungan pembiayaan baik secara mikro maupun makro perlu ditingkatkan guna membuka kesempatan pengembangan industri hilir bagi masyarakat.
- Kualitas hidup tenaga kerja secara proporsional perlu diperhatikan guna meminimalisir potensi kelangkaan tenaga kerja.
- Wacana mekanisasi tenaga kerja patut digulirkan dari sekarang untuk menyiasati terjadinya kelangkaan tenaga kerja.
- Perluasan lahan perkebunan yang saat ini terus dilakukan perlu diimbangi dengan efisiensi SCM (supply chain management) pada masing-masing subsistemnya.