Jakarta sebagai ibukota negara --seperti ibukota negara lainnya-- jadi barometer untuk segala tujuan positif dan negatif. Tetapi kelihatan beda untuk Jakarta yang terlalu permisif dijadikan (menjadi) tempat aksi negatif dalam skala tinggi dan berulang-ulang antara warga dengan aparatur negara secara sporadis dan sistematis nyaris mengacaukan negara melebihi kebiasaan di negara manapun.
KEMBALI KE ARTIKEL