Perhatikan pidato Presiden China Xi Jinping pada forum APEC 2013, Xi Jinping mengatakan
“adanya komitmen yang sangat kuat untuk membangun kerja sama regional Trans Pasifik”. Hal ini sebagai wujud rencana China melakukan investasi di Negara ASEAN sampai sebesar satu Triliun dollar pada tahun 2020. Target utama China untuk mendulang hasil investasi mereka adalah Indonesia, disamping Indonesia sebagai pangsa pasar yang sangat strategis, juga memiliki bahan SDA yang kaya. Makanya China tidak ragu melakukan investasinya di Indonesia. China akan melakukan investasi di Indonesia hingga mencapai US $ 83 Milyar sejak Presiden Jokowi menjabat pada bulan Oktober 2014. Investasi mereka akan mencakup bidang Pabrik semen, pembangkit listrik, pemurnian mineral (smelter), pembangunan jalan tol, pembangunan pelabuhan, perkebunan, pertambangan bahkan jasa. Bayangkan jika semua investasi bisa berjalan,
adakah kemampuan pengawasan tenaga kerja asing yang bisa dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja kita ? Menurut data Kementerian Tenaga Kerja, jumlah TKA dari 1 Januari 2014 hingga Mei 2015 sebanyak 41.365. Dari jumlah tersebut,
TKA China menyumbang sebanyak 12.837 TKA-nya. Apalagi para investor China selalu mempersyaratkan investasi satu paket dengan pekerja asal China dan inilah yang tidak bisa ditolak oleh pihak Indonesia saat ini dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Lalu dimanakah janji Presiden Jokowi dengan
Nawacita dan Revolusi Mental itu ?
KEMBALI KE ARTIKEL