Saya memperhatikan berbagai tulisan yang bergentayangan di Kompasiana, terutama dari beberapa orang yang terlihat nyata, mereka seolah-olah saling mendukung karena satu paham, satu kejamaatan dan kepercayaan, satu misi negatif untuk pembenaran pendapatnya serta dalam jangka panjang bemuatan merusak semangat para Kompasianer lainnya produktif dalam menulis. Bagi Kompasianer pendatang baru yang memiliki tujuan baik untuk produktif menulis, tentu akan sedikit terpengaruh jika mereka melihat berbagai isi tulisan diruang filsafat yang isinya penuh dengan berbagai istilah asing untuk model sesat pikir. Saya ingatkan kepada anda abaikan saja tulisan dia masih banyak referensi lainya. Sangat terlihat rupanya sang penulis ini bernafsu sekali agar dia bisa dikatakan sangat ilmiah, sangat pintar, sangat piawai di seantero Indonesia dan mungkin dunia harapannya. Hal ini sangat terlihat, dia memanfaatkan kalimat pertanyaan dari seseorang
lalu dia sempatkan sebesar-besarnya untuk bermasturbasi hasrat pamer keilmiahannya bahwa dia sebagai seorang yang telah membuat tulisan bertingkat dunia dan dirinya telah lama mengondol berbagai predikat ke-ilmiahan bahkan pada tingkat dunia seolah-olah batok kepala dia, tiga kali lebih besar dari kepala kita rata-rata.
KEMBALI KE ARTIKEL