Jum’at pagi kemarin adalah hari raya Iedul Adha kedua yang saya dan keluarga laksanakan di Wuhan China. Kalau tahun kemarin di adakan di sebuah hotel di kampus Wuhan College of Technology, tahun sekarang diadakan di Bashanyeyu Hotel yang terletak di Jalan Minzu. Untuk menuju lokasi dapat di tempuh dengan naik bis No. 521 dan 527 dari kampus di Wucang. Lokasi ini disewa oleh urunan mahasiswa muslim disini, atas inisiatif tiga orang mahasiswa berasal dari Tunisia, Aljazair dan Mesir. Alasannya mengapa tidak bergabung dengan komunitas muslim lokal adalah karena jumlah mahasiswa muslim cukup banyak, sehingga lebih nyaman untuk mengadakan sendiri. Khutbah menggunakan bahasa Arab, setelah sebelumnya disampaikan pengumuman-pengumuman dalam bahasa Inggris oleh panitia sholat Iedul Adha.
Komunitas mahasiswa asing muslim berasal dari berbagai belahan dunia, dengan menggunakan berbagai bahasa pengantar. Ada yang berbahasa Perancis, Spanyol, Inggris, Rusia, Persia Indonesia, dan tentunya Arab. Jumlahnya setiap tahun bertambah, kebanyakan mereka berasal dari negara-negara yang menjalin hubungan kejasama dengan China. Tentu saja mereka memiliki keragaman cara beribadah. Mahasiswa asal negara yang diboikot Barat, Iran, jumlahnya lumayan banyak. Namun sedikit sekali dari mereka yang berbaur dalam peribadatan dengan mahasiswa muslim lainnya yang mayoritas beraliran Sunni. Yaman merupakan negara penyumbang mahasiswa muslim terbesar di Wuhan, selain itu adalah negara-negara tetangga China (Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Rusia, dan Uzbekistan) yang relative sedang tumbuh setelah terkooptasi Uni Soviet lama.
Sholat Iedul Adha dilaksanakan di lantai 9 hotel. Dibuatkan sekat antara jamaah laki-laki di bagian depan dan jamaah perempuan di bagian belakang. Hotel ini disewa sampai jam 12 siang. Panitia menghimbau agar para jamaah melakukan ramah tamah di dalam ruangan yang disewa saja. Jangan bergerombol di depan hotel karena dikhawatirkan akan menjadi permasalahan antara otoritas keamanan dengan petugas hotel. Maklum berkumpul di tempat publik dan membuat suara ramai di Wuhan dan China pada umumnya merupakan isu sensitive ;)
Komunitas mahasiswa Indonesia di Wuhan yang terpantau berada di beberapa kampus antara lain di Huazhong Agricultural University, Huazhong Normal University, Wuhan College of Technology, Wuhan University, Hubei Medical University, dan Huazhong Science and Technology University. Pada semester ini terdapat lebih dari sepuluh mahasiswa baru disini, selain biaya sendiri adapula yang memperoleh beasiswa dari lembaga di Indonesia, dan CSC (China Scholarship Council). Saat ini para mahasiswa yang bukan keturunan China di Indonesia jumlahnya bertambah. Salahseorang diantaranya malah berasal dari Aceh, Serambi Mekkah.
Setelah selesai sholat Ied, masing-masing kembali ke tempat masing-masing. Komunitas mahasiswa dan keluarganya di Huazhong Normal University mengadakan acara makan-makan, tepatnya makan ‘mi kocok’. Acara ini untuk semua mahasiswa Indonesia, sehingga juga mempererat persahabatan antara sesama Indonesia yang muslim maupun bukan muslim.