Ada beberapa bbm yang dikirim oleh teman.Salah satunya (mohon maaf).
SEANDAINYA BANG RHOMA JADI PRESIDEN RI
1. Lembur pegawai akan dilarang, karena "BEGADANG" tiada artinya"
2. Buat PNS, PP 10 tentang larangan poligami dicabut.
3. Akan ada tunjangan istri I, II, III, dan IV
4. Presiden akan sering "BERKELANA", bahkan sampai 3 kali.
5. Kredibilitas Indonesia dimata negara donor meningkat dg strategi "GALI LUBANG TUTUP LUBANG"
6. Penduduk Indonesia tetap "135 juta".
7. Kata "prihatin" hilang, berganti "THERLALHU"
8. BNN berubah jadi BAM = Badan Anti Mirasantika.
9. Diusulkan menjadi pahlawan "KSATRIA BERGITAR"
10. TNI berubah kembali menjadi ABRI = Anak Buah Rhoma Irama.
11. Tiap upacara bendera diiringi lagu "ANI".
Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana hukumnya senda gurau seperti ini.?
Bukankah ini memperolok olok saudara sendiri (sesama muslim)? Dulu juga pernah ada plesetan2 hadist.Tapi saya belum gabung digrup As Sunah.Saya pernah mengutarakan keberatan dengan teman.Tapi malah teman tidak menerimanya dengn baik. Mohon dapat dijelaskan.
Jawab :
Sepertinya ini hanyalah komentar menjelang pilpres, maka tidak perlu ditanggapi. Hanya saja yang bersangkutan dikenal sebagai pemusik. Diantara programnya yg dikenal adalah nada dan dakwah. Padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berdakwah dengan musik. Bahkan Allah Ta'ala berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ
Artinya : "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan lahwal hadits untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan" QS Luqman : 6
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu ditanya tentang tafsir lahwul hadits, maka beliau menjawab seraya bersumpah bahwa maksudnya adalah nyanyian. Tafsir Ath-Thabari.
Dalam ayat lain Allah berfirman :
أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ. وَتَضْحَكُونَ وَلا تَبْكُونَ. وَأَنْتُمْ سَامِدُونَ. فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا.
Artinya : "Maka, apakah kalian merasa heran terhadap berita ini? Dan kalian mentertawakan dan tidak menangis? Sedang kalian saamiduun? Maka, bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).” QS. An Najm: 59-62
Asy-Syaukani dalam tafsirnya mengatakan : Ibnu Abbas menafsirkan 'saamiduun' dengan nyanyian, (ini berasal dari bahasa orang Yaman). Dahulu, apabila kaum musyrikun mendengar Al Qur'an, mereka bernyanyi dan bermain-main.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
Artinya : "Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik". HR Al Bukhari.
Dan beliau bersabda :
لَيَشْرَبَنَّ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِى الْخَمْرَ يُسَمُّونَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُءُوسِهِمْ بِالْمَعَازِف
الْمُغَنِّيَاتِ يَخْسِفُ اللَّهُ بِهِمُ الأَرْضَ وَيَجْعَلُ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ
Artinya : "Sungguh, akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi.” HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani.
Ayat dan hadits ini menunjukkan bahwa musik itu haram, dan berdakwah dengannya adalah bid'ah dan menyerupai orang-orang kafir.
Maka orang seperti ini ditinggalkan. Wallahu a'lam
Adapun mempermainkan ayat maupun hadits dan mengolok-oloknya, maka ini termasuk penghinaan terhadap agama. Perbuatan ini tergolong dari pembatal Islam.
Allah berfirman :
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ.
لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكم
Artinya : "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.”
Katakanlah: “Apakah dgn Allah, ayat-ayatNya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok? Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian telah kafir setelah beriman".
Bagi yang mendengar olok-olok tersebut, hendaknya menyingkir atau mengalihkan pembicaraan.
Allah berfirman :
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
Artinya :“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka.” QS an-Nisa : 140.
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua. Aamiin. Wabillahit-taufiq.
-
Referensi: http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=290164457771545&id=236041046517220