Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Media Lebay....

30 Oktober 2010   02:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 250 0
Media massa, online dan cetak dan lain-lainnya tumbuh subur bak jamur seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan tentu saja sejak runtuhnya orba(hehehe). Seiriing dengan itu munculnya media sosial dan jejaringsosial yg memungkinkan untuk memposting komentar yang bermacam-macam dari mulai yang ngawur, ngasal memotivasi sampai yg menyejukkan hati.

Begitu pula, para pencari berita terkesan sangat lebay(sejak orba runtuh, tetep, hehe) dan mengabaikan akurasi, ada dua hal yg saya noticeĀ  para pewarta yang hanya asal saja dalam meliput bencana Merapi. Pertama: ketika detik dot com(27/10/10) PUKUL 00.15 memberitakan bahwa Mbah Marijan ditemukan selamat dan dalam lemas diikiti kutipan pernyatakan seorang aparat yang menemukan mbah Maridjan selamat dan dalam kondisi lemas. Padahal keesokan harinya bahwa mbah Maridjan ditemukan meninggal dirumahnya dalam keadaan sujud.

Yang kedua adalah pewarta dari TV one yang menyebutkan bahwa awan panas sampai di kota Yogyakarta (Jakal KM 6) yang menimbulkan kepanikan warga kota bahkan akibat kepanikan tersebut dikabarkan jatuh korban jiwa, padahal itu hanya abu saja.

Haduh, para wartawan yang terhormat, sadarkah bahwa jutaan warga Indonesia ini hampir seluruhnya mengkonsumsi berita, bahkan mereka tidak dapat "menyaring mana berita yg benar-benar "benar" atau berita "LEBAY" yang mempunyai tujuan tertentu.

Wartawan tentunya juga mempunyai kode etik, dimana dia berfungsi sebagai rambu-rambu yg diwajibkan dipatuhi oleh pewarta agar beritanya tidak merugikan pengkonsumsi berita.

Kami semua butuh berita yg "benar" dan bukan berita yang "LEBAY" yang menguntungkan pewarta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun