Sedikit pun saya tidak marah, tidak pula merasa sakit hati, tidak pula saya kebakaran jenggot atas muatan tulisan saudara Roelly tersebut. Malah saya ingat Umar bin Khatab. Sosok kuat dan pemberani melekat pada dirinya, kebenciannya juga amat menjulang pada diri Nabi Muhammad SAW waktu itu, tetapi saat saudarinya sendiri membacakan ayat Allah, hatinya tak mampu untuk melawan, begitu pula ketika beliau di hadapan Nabi Muhammad SAW, tak bisa apa pun, kecuali mengakui kenabian dan kebenaran yang dibawanya. Yang saya ingin katakan ialah, siapa pun yang mengetahui sosok sebenarnya dari Nabi Muhammad SAW, maka dia akan menemukan pribadi manusia yang sesungguhnya.
Jelasnya, Nabi Muhammad SAW memiliki karisma bawaan yang tiada menyamai. Beliau santun, ramah, dan sangat penyayang. Saat seseorang yang belum jumpa dengan beliau itu sesumbar, marah-marah dengan kata-kata yang sangat kotor menistakan Nabi Muhammad SAW, tetapi ketika sudah bermuwajahah (bertatap muka) dengan beliau, orang tersebut tak mampu berkata apa pun, kecuali mengakui keagungan Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW sedari kecilnya merupakan teladan bagi siapa pun yang ada di lingkungannya. Sosoknya yang jujur dan penuh dengan kebenaran, mendorong orang-orang di sekitarnya menjuluki Nabi Muhammad-Kecil dengan Al-Amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Pribadi Nabi Muhammad-Kecil tidak berubah ketika menjadi Nabi Muhammad-Dewasa, bahkan kariernya ketika itu melejit pesat. Tentu semua itu berkat kejujurannya dalam melakukan aktivitas perdagangan.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kebenaran, kejujuran, keramahtamahan, ketulusan, cinta kasih, khusnuzon (berprasangka baik), dan akhlak mulia. Tidak pernah beliau mengajarkan kekerasan. Jika saat ini sebagian Ummat Islam melakukan aksi premanisme dan kriminalitas, maka itu tak ada hubungannya sama sekali dengan Nabi Muhammad SAW dan agama yang dibawanya. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW tidak sama sekali mencontohkan aksi semacam itu. Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad SAW utusan Allah. Allahuma sholi 'ala Muhammad. Wallahu 'alam.