Pak Wigar tak tahu pasti sudah berapa ratus pohon kelapa ia panjat. Otot -- ototnya terus ia paksa dan keringatnya terus ia coba peras demi menafkahi keluarga dan menyambung hidup. Sebagai penderes legen atau nira, ia hidup dari panjat pohon ke pohon yang lain.
KEMBALI KE ARTIKEL