Melalui program ini, mahasiswa FTII UHAMKA ingin lebih dari sekadar memberikan bantuan finansial. Mereka berupaya memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada keluarga-keluarga kurang mampu, sejalan dengan konsep pemberdayaan keluarga dhuafa yang di pelopori K.H Ahmad Dahlan .
"Kami yakin dengan membantu mereka yang membutuhkan adalah bagian integral dari ajaran Islam dan nilai-nilai kemanusiaan yang  harus kita pegang teguh. Melalui kegiatan  ini, kami ingin menjadi salah satu wasilah kepada keluarga-keluarga kurang mampu untuk meningkatkan kualitas hidup mereka," ujar salah satu anggota tim mahasiswa.
Bapak Mamat, yang tinggal sendiran ( Belum menikah), menghadapi tantangan serius dengan kondisi fisik yang tidak sempurna. dia mengais rezeki sebagai penjual Tissu di lampu merah , namun keadanya kini sering sakit-sakitan ,ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu ,menabah kesulitan dalam mencari pemasukan untuk kebutuhan hidupnya .
Walau dengan kondisi demikian , setiap bulannya Pak Mamat masih terus mengirim uang untuk Ibunya yang berada di kampung halaman , " Saya malu kalau harus meminta-minta" Ujar Pak Mamat
Kami tim mahasiswa berharap bahwa bantuan yang sudah salurkan dapat memberikan dorongan positif bagi Pak Mamat dan keluarga dhuafa lainnya untuk hidup yang lebih baik . Dalam Islam, konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan berbagi diutamakan, seperti yang diajarkan dalam Surah Al-Ma'un dan Hadits Nabi yang artinya "Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya"
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bakti sosial Pemberdayaan Keluarga Duafa "Pak Mamat" Oleh Mahasiswa FTII Universitas Prof. Dr. Hamka",
Kreator: Aal Alfathie Sambassil