"Kami menyusun modul khusus dengan menggunakan metode bercerita dan permainan peran agar konsep HAM dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa SD," ungkap Ketua Umum IPPNU, Nadia Rahmawati.
Materi yang disampaikan meliputi sejarah perjuangan HAM, kasus-kasus pelanggaran HAM, serta cara menanamkan nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan anti diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, para siswa juga diajak untuk mempraktikkan langsung nilai-nilai HAM melalui kegiatan berkelompok dan bermain peran.
"Kami mengajarkan kepada mereka bahwa setiap orang berhak untuk diperlakukan dengan hormat dan adil, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, atau latar belakang lainnya," jelas Fadhil Abdillah, Ketua Umum IPNU.
Tidak hanya memberikan pengajaran, IPNU-IPPNU juga mengedukasi para guru di SD Negeri Menjer tentang metode pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai HAM. Hal ini bertujuan agar para guru dapat melanjutkan upaya penanaman HAM kepada siswa secara berkelanjutan.
"Kami sangat mengapresiasi upaya IPNU-IPPNU dalam menanamkan nilai-nilai HAM kepada siswa kami. Ini akan menjadi bekal penting bagi mereka untuk tumbuh menjadi generasi yang menghargai kemanusiaan," ungkap Kepala SD Negeri Menjer, Ibu Siti Aminah.
Melalui kegiatan ini, IPNU-IPPNU berharap dapat mencetak generasi muda yang memiliki kesadaran dan komitmen tinggi dalam menegakkan HAM sejak dini. Dengan menanamkan nilai-nilai HAM di lingkungan sekolah, mereka yakin bahwa upaya penegakan HAM akan berlanjut dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang adil dan beradab.