Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Urgensitas Ilmu Sains di Pondok Pesantren

3 November 2022   09:45 Diperbarui: 3 November 2022   09:49 331 3
Menjelang umur satu abad organisasi NU lewat lembaga pendidikannya berbentuk
pondok pesantren masih terus eksis berfungsi membangun warga dalam kehidupan berbangsa
serta bernegara. Lewat forum- forum kajian, halaqah serta dialog ala pesantren- an, semacam
Bahtsul Masail yang belum lama dilaksanakan pada MUNAS serta MUBES NU di Pesantren
Miftahul Huda Al- Azhar kota Banjar pada 27 Februari sampai 1 Maret 2019, banyak sekali
menciptakan keputusan- keputusan yang bisa jadi dapat menolong para pemangku kebijakan
serta pengelola pemerintahan dalam mengurai kasus bangsa ini. Forum Bahtsul Masail
umumnya dihadiri oleh para Kyai- Kyai serta cendekiawan yang mempunyai kemampuan
dalam keilmuan Islam.
Di forum bergengsi tersebut bermacam berbagai perkara keagamaan serta kebangsaan
yang belum terdapat hukumnya, belum sempat dibahas oleh ulama dulu hendak didiskusikan
secara mendalam dalam forum ini. Bagi Idris Mas’udi, seseorang pegiat Bahstul Masail jebolan
pesantren Lirboyo “Pada gilirannya forum ini jadi wadah utama buat menjaga tradisi
intelektual di badan NU dalam merespons serta menanggapi bermacam perkara yang
memerlukan jawaban hukum.”
Sebaliknya referensi utama dalam menanggapi hukum- hukum di forum tersebut tidak
hanya  Qur’an serta Hadits merupakan komentar (qaul) para ulama yang
banyak bertebaran dalam lembaran Kitab Kuning.Jadi, dapat ditentukan para partisipan Bahtsul
Masail merupakan seorang yang mempunyai kemampuan Kitab Kuning.
Sesungguhnya terdapat sebagian bidang keilmuan eksakta yang diajarkan di pesantren
semacam Falak serta Faraid (disiplin ilmu penghitungan waris dalam fikih), tetapi itu sangat
sedikit pengajarannya, mayoritas pesantren mengajarkannya cuma selaku mapel bonus, bukan
tercantum pembelajaran pokok dalam KBM semacam halnya Nahwu serta Fiqh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun