Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Aman itu Gimana Sih?

25 Juni 2014   18:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:00 29 0
Seorang Ibu turun dari motornya, namun lupa melepas helm yang dia pakai. Tidak lama kemudian, motor lain menyambarnya.

Hubungan antara Aman dan Terjamin

Anda pilih merasa aman atau merasa terjamin? Mari kita berjalan-jalan ke tempat yang belum pernah kita datangi, bagaimana perasaan Anda? Sekarang, di tempat tersebut, kita akan menuju ke hotel yang 2km jauhnya, Anda tahu jalan? Pada sore hari, kita harus ke sebuah gedung untuk menghadiri sebuah konferensi akbar, bagaimana kita bisa ke sana?

Saya menebak dua jawaban umum untuk kejadian di atas, bertanya atau membawa peta. Bisa jadi juga keduanya Anda lakukan. Dengan bertanya, kita menciptakan peta a la kita sendiri untuk mencapai tujuan, sekalipun itu tidak lengkap. Dan yang luar biasa, kita bahkan "memilih peta yang tidak lengkap daripada tidak ada peta sama sekali" (Dobelli, Rolf. Seni Berpikir Jernih). Dengan membawa peta, kita merasa bisa mengkonfirmasikan keterangan yang sudah kita dapat. Kita merasa terjamin (Inggris-secured) karena sudah membawa peta. Kalau kesasar, kita bisa membuka peta. Sesampainya di tujuan, kita merasa aman (Inggris-safe). Kita merasa aman karena selamat (Jawa-slamet) dari krisis/ bahaya yang kita hadapi.

Merasa Aman karena Terjamin

Kembali ke kasus kita pergi ke tempat yang belum pernah kita datangi. Anda yakin Anda aman? Bagaimana kita tahu jalanan yang aman dan jalanan yang banyak perampok?

Sewaktu menjalani kuliah Teknologi Informasi, saya menerima konsep yang unik mengenai keamanan. Sebuah data dikatakan aman dari pihak tanpa otoritas (Inggris-unauthorized) apabila harga atau upaya untuk mendapatkannya lebih besar daripada harga data atau upaya membentuk data itu. Konsep yang sangat kontekstual. Apa jaminannya? Enkripsi, Firewall, Token, dst.

Konsep yang saya terima sebenarnya bisa dipakai pada beberapa situasi sehari-hari. Kalau kasusnya seperti pada yang kita bahas, saya bisa mempersiapkan diri dengan ilmu bela diri, shock gun, atau peralatan lainnya supaya merasa terjamin. Namun, itu berarti saya sudah mengeluarkan dana dulu untuk membeli sesuatu.

Aman: Selamat saat Keselamatan itu Dibutuhkan

Saya tidak tahu kapan saya tidak aman. Bursa naik dalam 5 hari terakhir, bisa saja ambruk dalam pembukaan berikutnya. Perang hanya butuh pidato pernyataan dari Presiden selama kurang dari 1 jam. Gunung meletus, gempa bumi, banjir; semua bisa terjadi sewaktu-waktu. Dalam kasus pergi ke tempat yang belum pernah didatangi, saya tidak tahu apakah saya akan dipalak. Hal yang sama juga berlaku sekalipun kita penjahat. Bagaimana kita bisa lepas atau selamat saat semua hasil korupsi kita sudah terbukti?

Saya lebih melihat aman itu selamat sewaktu selamat itu dibutuhkan. Jika dalam Bahasa Indonesia kata "aman" dan "selamat" merupakan sinonim, maka menjadi "aman saat aman itu dibutuhkan". Kita bisa saja lepas dari 1 krisis namun bukan berarti kita selamat dari krisis lain/ selanjutnya.

Jaminan yang cukup memiliki konsekuensi pada persiapan. Memiliki asuransi kesehatan/jiwa, harus membayar premi. Punya rumah tinggi tahan banjir, harus membangun dan lebih susah memarkir mobil karena garasi mendaki. Punya rumah bebas banjir, harus membeli mahal rumah di area bebas banjir dan berhadapan dengan macet untuk keluar-masuk daerah itu. Persiapan sehebat apapun, saya melihat, ada konsekuensi yang harus dibayar; sanggupkah kita?

Kita membutuhkan persiapan yang cukup. Dalam kasus ke tempat yang belum pernah didatangi, persiapan kita adalah peta dan bertanya. Kita bisa bertanya mengenai jalan yang aman, kendaraan umum yang bisa dilakukan, dsb. Jauh lebih efektif dan efisien daripada kita belajar ilmu bela diri dulu atau membeli shock gun. Selain itu, kita bisa mendapatkan lebih dari persiapan yang efektif dan efisien; kita bisa bertanya mengenai restoran yang enak di sekitar, toko souvenir yang murah, tempat selfie yang bagus, dsb.

Persiapan yang utama adalah dari diri kita sendiri. Anda orang ber-Tuhan? Berdoa. Anda orang atheis?Percaya pada diri Anda sendiri. Anda memiliki penyakit bawaan? Bawa obat pribadi, tidak perlu beli di tujuan. Selebihnya, baru kita pikirkan yang bisa ditambahkan untuk menjamin keamanan kita.

Ibu yang tertabrak itu mengalami benturan keras di kepala dengan motor. Sewaktu berdiri, Ibu itu mengelus dadanya sambil berkata "Slamet, Slamet, Slamet."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun