Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Si Bejo Mencari Cinta

27 Desember 2010   06:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 346 0
Bejo bisa dibilang kurang beruntung, diusia yang melewati kepala tiga, ia masih hidup melajang, bejo tak habis pikir kenapa dirinya sangat sulit mencari jodoh, sedang tema-teman sebaya nya sekarang sudah pada  mempunyai momongan bahkan ada pula beberapa yang berpoligami.

Padahal Bejo bukanlah orang yang pemalu, ia orang yang pandai bergaul dan getol mencari pasangan, namun tiap kali bejo mengutarakan cintanya pada gadis atau janda yang disukai nya, hanya rangkaian penolakan yang Bejo dapat.

Beberapa kali Bejo merubah gaya penampilan untuk memikat para wanita pujaan nya dengan meniru penampilan artis-artis ibu kota seperti gaya rambut Ariel peterpan, Giring nidji, Riyan the masiv dan terakhir gaya penampilan rambut Pak Tarno situkang sulap, namun tetap saja seakan- akan wanita-wanita pujaan Bejo melihat nya  dengan  sebelah mata.

Bejo mulai patah semangat, iseng - iseng dia main pada temanya yang berhasil menikah dengan beberapa istri untuk sekedar berkonsultasi dan mendapat bocoran tentang rahasia kesuksesan nya, sang teman merasa kasihan dan memberikan rahasi kesuksesan memperoleh banyak pasangan.

" Jo, aku berhasil menikahi banyak istri berkat bantuan seorang dukun di daerah $$%%^^&, coba kamu datang kesana, buktinya... ya aku ini ..! " cerita temanya.

Dengan tak berlama-lama lagi, Bejo langsung mohon diri dan berterima kasih pada temanya karena telah mengungkap rahasia kesuksesanya dan bertekad akan menuruti petunjuk temanya.

Esoknya Bejo langsung pergi pada dukun yang dimaksud, singkat kata ia bertemu dan berkonsultasi pada mbah dukun tentang maksud ingin cepat punya jodoh.

" Nak. bawa jimat ini, jimat ini sudah simbah isi dengan Aji Semar Mesem (Senyuman Semar ) ". ucap mbah sambil memberikan keris kecil sebesar jari kelingking.

" Mbah, apa nggak salah, kok nama ajianya Semar mesem, apa nggak nanti wajah saya jadi mirip Semar bapaknya Bagong ? tanya Bejo.

" Kamu jangan khawatir, ajian ini adalah ajian tertinggi dalam ilmu pelet, nama simbah yang jadi jaminanya" jawab mbah dukun.

Senanglah hati Bejo dengan jaminan yang diberikan si mbah, setelah membayar mahar yang cukup menguras pendapatan selama dua bulan, Bejo pamit.

"  Siapa dulu yah yang akan jadi target, Maya, Indah, Sinta, Yuli atau aini ?.....Sinta dulu ah yang cakepan " gumam Bejo dalam hati sambil mereka-reka rencana target peletnya.

Esoknya dengan PD nya Bejo datang kerumah Sinta dengan tak lupa ajimat keris kecil yang di isi ajimat Semar mesem tersimpan disaku celana,  Sinta menyambut hangat kedatangan Bejo, dan terciptalah percakapan ngalor ngidul, ngwetan ngulon, sesekali terdengar tawa dari mereka entah apa yang mereka bicarakan.

" Sin, bagaimana, apakah Sinta mau menerima mas Bejo sebagai kekasih ?". tanya Bejo to the poin.

Sinta menghela napas panjang " Mas, beribu-ribu maaf, Sinta nggak bisa menerima mas Bejo sebagai kekasih, Sinta sudah punya tambatan hati !" jawab Sinta.

' lho kok nggak mempan yah nih jimat " gumam Bejo dalam hati seolah tak percaya.

untuk menambah keyakinan atas jawaban Sinta, Bejo bertanya sekali lagi, namun jawaban tetap sama.

Dengan kecewa Bejo pamit, sambil tetap betanya-tanya kenapa jimat yang diberikan si mbah tidak  seperti yang diharapkan, namun Bejo tak putus asa, ia mencoba peruntunganya pada wanita-wanita yang lain sesuai daftar target Bejo dan hasilnya beberapa dari mereka menolak bejo secara halus dan yang lain menolak secara cukup kasar  dan menyakiti hati Bejo.

" Wedus.., Dukun penipu.." teriak Bejo sembari menyebut beberapa nama penghuni kebun binatang.

Singkat kata setelah kejadian itu, Bejo langsung menyatroni rumah si mbah  pemberi ajimat, dan meminta pertanggung jawaban dari si mbah, sang dukun terlihat mengerutkan dahi tanda berfikir dan heran karena selama ini ajimatnya bekerja memuaskan pada para konsumen nya yang lain.

" Nak Bejo jangan khawatir ! tunggu sebentar ." ujar si mbah, lalu masuk kekamarnya.

Bejo menunggu si mbah dengan penuh harap, beberapa lama kemudian si mbah keluar dari kamarnya sambil membawa sejenis kaca yang cukup besar dibingkai dengan hiasan ukiran jati.

" Coba kamu pegang dan pandangi kaca benggala ini, maka kamu akan menemukan jawaban mengapa ajimat yang mbah kasih tidak manjur". suruh si mbah.

Bejo pun menuruti titah si mbah, cukup lama ia memandangi kaca itu, namun belum juga menemukan jawaban tersebut.

" Sudah kau temukan jawabanya nak ? " tanya mbah.

" Belum ! " sambil menggelengkan kepala dengan penuh kekecewaan.

" Baiklah, ijinkan aku menerangkanya pada mu. " pinta si mbah.

Bejo hanya bisa mengangguk tanda setuju.

" Aku memberikan kaca itu supaya engkau bercermin dan sadar diri, karena bukan  ajimat yang diberikan ku yang tidak manjur, namun... wajah kamu saja yang terlampau HANCUR nak......" tutur si mbah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun