Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dikira Mental Baja, Eh Endingnya Mental Kerupuk

2 Oktober 2022   02:22 Diperbarui: 2 Oktober 2022   06:01 409 4
Datang, lusuh membawa harapan
Mengadu, belas kasihan di tonjolkan
Keluh, kesah, bertubi-tubi di ucapkan
Bahkan merendahkan diri untuk sebuah permohonan.

Aku punya rasa, aku punya hati
Dengan segala kekuranganku ku ulurkan tangan
Hanya niat membantu agar bisa maju
Aku, tak berharap apa-apa kecuali dia bangkit dan maju

Hari-hari deburan ombak jadi saksi
Bahkan nyamuk-nyamuk malam pun jadi saksi

Totalitas ku kerahkan dari segala penjuru arah.

Namun sayang, karakternya sulit untuk dirubah
Beribu alasan jadi pembenaran
Keluh kesah jadi kewajiban

Endan! Dia bukan mental pejuang tapi pecundang
Lembek seperti kerupuk terkena hujan
Licik seperti rubah

Tak ada hati tak ada otak, yang ada hanya bebal yang gila
Lupa air terhadap cangkir
Lupa kopi terhadap aroma
Lupa rokok terhadap asap

Keluh kesah jadi pemikat
Lemah jadi cara ratapi nasib
Iidahnya lebih panjang dari badan bunglon
Siapapun akan jadi mangsanya, tak peduli.

Hilang, lusuh, membawa sombong
Lemah tak berakal
Buruk tak terpuji
Karakter yang rusak

Sengkuni jadi peran
Lupa diri, Tuhankan Ego



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun