Kupecahkan embun pagi dengan Semangat Membara
Kusingkirkan onak dan duri dengan cinta dan do'a
Kubuang segala rintangan dengan senyum bahagia
Lalu ku persembahkan ketulusan pada setiap usaha
Disudut sampah yang dikerumuni lalat tua
Menebar Hasud dan Fitnah dengan menggila
Dibumbui dengan cita rasa agama
Ah kau picik dan terlalu rendah untuk ada
Kau oknum yang berbaju baik berhati iblis
Kau oknum yang berbaju agama berhati pendusta
Kau oknum yang alim tapi liar membabi buta jelas
Kau oknum jual ayat dan agama
Kau boleh bodohi mereka dan anggap kau raja
Tapi aku tak bisa
Kau boleh bodohi mereka dan anggap kau suci
Tapi, aku ga bisa ikuti
Kau boleh bodohi mereka dan anggap kau sempurna
Tapi, aku tidak bisa dan tak pernah bisa
Dunia ini, penuh tipu daya
Semua bisa jadi mafia
Oknum dunia
Orang lupa Akherat nyata
Ku hanya bisa menghormati, karena kita sesama mahluk Tuhan
Ku hanya bisa menghargaimu, karen kita mahluk sosial
Ibadahmu akan terkuras dengan sifat Hasud dan hasudmu
Ibadahmu akan tergerus dengan sifat dengki dan fitnahmu
Tetesan keringat miskin yang kau ambil haknya dengan dibungkus do'a
Menyulap dan menipu diri sendiri demi ambisi dunia
Ah biarkan saja, aku tak tertarik
Dan tak pernah tertarik
Karena ku tahu segala yang kau tarik
Karena ku tahu segala yang kau nehnik
Mungkin Tuhan menempatkan pengadilanmu di Akherat kelak saja
Biarkan lewati masa-masa tipu dayamu
Disana ada ujung jalan yang buntu
Saat ajal menjemputmu dia tak berkata
Kupecahkan embun pagi dengan Semangat Membara, tak risau dengan ftnahmu yang kau tebar
Kusingkirkan onak dan duri dengan cinta dan do'a, tak bergeming dengan Hasad hasudmun yang dibungkus agama.
Kubuang segala rintangan dengan senyum bahagia, tak peduli kau berdusta dengan nama Tuhanmu
Lalu ku persembahkan ketulusan pada setiap usaha, tak mempan walau kau bersektu dengan Jin mengahalangiku
Aku tetap berjalan
Santai dan bahagia
Menikmati setiap jengkalnnya dengan anggun
Jutaan mata akan berbalik pandangan dan kau dibilang pendusta agama
Kelak di akhirat, Tuhan akan menghisab dan menghakimu lebih pertama
Catatan pagi
Mata Sosial
Sukabumi, 28 Maret 2022.