Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dimensi Aurorta

11 Februari 2022   13:09 Diperbarui: 11 Februari 2022   13:18 121 3
Jenuh, Bosan, Liarkan rasa ini.
Ombak! Pecahkan lah karang dalam otakku.
Karang yang menghalangi malaikat Tuhanku.
Sapulah pasir yang tertabur di syaraf-syaraf otakku.

Lautan! Aku berdiri di tepi pantaimu.
Gemuruh ombakmu memaksa pecahkan gendang telingaku.
Ku julurkan lidahku agar rasakan asinnya airmu.
Lalu ku padatkan angin pantaiMU dan ku lemparkan ke langit.
Aku bosan.

Jangan biarkan aku bosan tanpa Tuhan disampingku.
Oh, Tuhan biarkan lautMU membasuh darahku dengan asinnya, perih!
Genggaman tanganku kuatkan tekad untuk memgenal MU Tuhan.
Aku teriak, memikik hingga tak sadarkan diri.

Karang di otakku kini jadi lebut seperti agar dan es krim.
Pasir di syaraf otaku kini jadi berilian yang kemilaunya tunjukan arah pada-MU.
Gemuruh ombak laut itu paksa bersihkan. kotoran dan pecahkan batu dalam telingaku.

Kini ku bisa mendengar semua alam bertasbih Kepada-MU.
Lidahku pun kini bersih dari bakteri dengan asinnya air laut ini.

Satu persatu aku basuh isi keplaku hingga ku robek dadaku dan kubasuh hati dan jantungku.

Tuhan! Terima aku jadi hamba-Mu yang bertaubat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun