Saya dapat menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat kita memang lebih mengutamakan penampilan fisik sebagai pertimbangan untuk menilai dan mengukur seseorang (terutama mengukur kapasitas dan ke-bonafid-an seseorang). Ibarat pernyataan resah orang-orang bijak, bahwa masyarakat kita ini memang merupakan masyarakat yang masih menilai dan mengukur seseorang bukan dari ‘kedirian’ seseorang sebagai manusia yang pantas di hargai dan dihormati, tapi menilai dan mengukur orang dari apa yang melekat, apa yang disandang dan apa yang dipakai, termasuklah di dalamnya, pakaian, gelar, harta benda dan jabatan.