PTNNT lebih dulu ada tiga tahun sebelum KSB lahir. Keduanya tidak bisa dilepas-pisahkan. Malah sering orang bilang: dimana ada PTNNT di situ ada KSB, dan saat menyebut KSB di sana tertera PTNNT. Ya, ibarat kakak dengan adik. Sehingga kita mahfum, bila kakak membantu adik dan adik mendukung kakak. Hubungan ini jelas terasa saat Juli 2014 lalu kala PTNNT terpaksa berhenti operasi karena dilarang jual (ekspor) hasil berupa konsentrat. Ribuan karyawan terpaksa dirumahkan, ratusan pengusaha tutup, bahkan ratusan pengojek resah karena tidak ada pemasukan, dan ekonomi KSB merosot tajam.
Sang adik, KSB pun tanggap berusaha membantu dengan semampunya. Selama tiga bulan PTNNT dibantu karyawan, masyarakat dan pemerintah berjuang membawa hasil. Sejak September 2014 sampai Maret 2015, diberi ijin untuk ekspor oleh pemerintah dan PTNNT bisa beroperasi kembali sehingga perkekonomian di KSB juga berjalan kembali. Ketergantungan KSB terhadap operasi PTNNT masih tinggi (92%) karena PTNNT memang belum selesai melaksanakan seluruh rencana kerja tambang sampai masa tutup tambang.
Jalan masih panjang. Kakak adik masih saling pariri (saling memberi, saling perbaiki), harus tetap saling dukung hingga 2038, rencana tambang berakhir.
DIRGAHAYU KABUPATEN SUMBAWA BARAT KE 11