“Jangan berubah…”, pintaku pada lelaki yang dengan lembut jemarinya mengusap dahiku dan mengelus rambutku. Rasanya terik matahari sore itu bukan bermakna aku harus segera pulang, tapi aku harus memaknai tiap detik yang ada. Aku harus memaknainya, memasukkan semua hal yang bisa aku ingat ke dalam otak ku, semuanya, sebisaku.
KEMBALI KE ARTIKEL