Siapa sih di era sekarang ini yang tidak mengenal Go-Jek? Berbagai kalangan terutama manusia-manusia sosialita kekinian dapat dipastikan setidaknya pernah mendengar kata Go-Jek. Apalagi, kaum hawa mandiri sana-sini pasti acap kali sudah duduk manis di belakang kemudi si abang (panggilan akrab pengemudi ojek kebanyakan) berjacket dan berhelm imut dengan warna green jreng yang menarik kagum mata memandang. Suka-duka pun pasti sudah banyak dilalui bersama dengannya. Main kucing-kucingan dengan ojek setempat, tebak-tebakan nama di depan banyak orang, telpon-telponan untuk memastikan janjian penjemputan atau bahkan curhat-curhatan sepanjang perjalanan. Itulah mungkin sekelumit kisah-kasih bersama si Abang Go-jek sepanjang sejarah Gojekers tertorehkan. Tentunya fenomena ini juga dialami oleh kaum pejantan pengguna setia Go-jek, namun dalam versi lain.
KEMBALI KE ARTIKEL