Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Kreatifitas Baru di Mlandingan Wetan : KKN UMD 177 Unuiversitas Jember Ajak Ibu-Ibu PKK Olah Sawo Jadi Selai DISAWETAN

10 Agustus 2024   21:22 Diperbarui: 18 Agustus 2024   08:30 47 0
Mlandingan Wetan, 12 Agustus 2024 -- Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan diversifikasi produk lokal, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa (UMD) 177 Universitas Jember (UNEJ) kembali menunjukkan komitmennya melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan selai sawo, yang dikenal dengan nama DISAWETAN (Diversifikasi Sawo menjadi Selai di Mlandingan Wetan). Kegiatan yang berlangsung di balai desa Mlandingan Wetan ini dihadiri oleh 15 anggota ibu-ibu PKK setempat dan sukses menarik perhatian serta partisipasi aktif dari para peserta.
Acara diawali dengan sambutan dari Pak Misyari, yang hadir mewakili Kepala Desa. Dalam sambutannya, Pak Misyari mengucapkan terima kasih kepada tim KKN UNEJ 177 atas inisiatifnya yang berfokus pada pemanfaatan potensi lokal, seperti buah sawo, yang sebelumnya kurang mendapat perhatian. Beliau juga berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu PKK di Mlandingan Wetan.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian tiga materi utama yang disampaikan oleh tim KKN UNEJ 177. Materi pertama adalah pengenalan potensi buah sawo sebagai bahan baku pembuatan selai. Buah sawo, yang selama ini hanya dikonsumsi secara langsung atau dijual dalam bentuk segar, ternyata memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah seperti selai. Para peserta dikenalkan dengan manfaat buah sawo, kandungan nutrisinya, serta keunggulannya dibandingkan buah lain dalam hal rasa dan tekstur.

Materi kedua mengupas tuntas tata cara pengolahan selai sawo, mulai dari pemilihan buah sawo yang tepat, proses pembuatan adonan selai, hingga sterilisasi jar yang digunakan untuk penyimpanan. Tahapan ini dijelaskan secara rinci untuk memastikan bahwa selai yang dihasilkan tidak hanya enak, tetapi juga aman dikonsumsi dan memiliki daya simpan yang lama. Tim KKN juga menekankan pentingnya kebersihan dan ketepatan dalam proses produksi untuk menjaga kualitas produk.

Materi ketiga membahas perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk selai sawo. Dalam sesi ini, ibu-ibu PKK diajak untuk memahami bagaimana menentukan harga jual yang adil dan menguntungkan, dengan mempertimbangkan biaya produksi, bahan baku, tenaga kerja, serta biaya tambahan lainnya seperti kemasan dan promosi. Pengetahuan ini sangat penting agar para peserta dapat memasarkan produk mereka dengan harga yang kompetitif sekaligus memperoleh keuntungan yang layak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun