Sosok dibalik konsistensi permainan Valencia ada didalam diri Unay Emery. Sejak dilatih oleh Emery 3 musim lalu, beberapa catatan menarik menghiasi tim ini, terutama dalam transfer pemain. Sejak musim pertamanya melatih, Unai Emery selalu aktif di bursa transfer, pada musim 2009/2010 saja secara total ia hampir menjual/meminjamkan pemain hampir mencapai angka 15, dan mengontrak pemain hanya 5. Pada musim 2010/2011 pergerakan transfer Valencia lebih sensasional lagi, mereka menjual beberapa pemain yang menjadi roh permainan, diantaranya David Silva yang hijrah ke Man.City, David Villa dengan transfer menyentuh angka 40 juta Euro pindah ke Barcelona, dan pemain belakang Carlos Marchena yang beralih kostum ke tim 1 kota Villareal. Total pemasukan Valencia musim 2010/2011 menyentuh angka 83 juta Euro, dan pengeluaran mereka hanya berkisar 27 juta Euro. Dan Pada musim ini pun pergerakan Valencia di bursa transfer cukup lihai. Seperti ingin membangun kekuatan baru, Emery kembali berhasil menjual beberapa pemain intinya, David Navarro, Vicente, Joaquin, dan Juan Mata menjadi pemain yang hengkang meninggalkan Mestalla.
Selama 3 musim terakhir Emery seolah-olah ingin membangun kekuatan baru dengan, pergerakan membeli pemain yang cukup cerdas, sejak 3 musim ada beberapa pemain yang menjadi bintang baru di Mestalla, seolah seperti subtitusi pemain, ketika menjual pemain bintang, pada musim berikutnya ada pemain bintang baru yang berhasil mengorbit di Valencia. Sebut saja Jordi Alba yang berhasil menggantikan peran Juan Mata dan David Silva, kemudian nama Soldado yang berhasil mengganti peran yang ditinggalkan oleh David Villa dan Nikola Zigic, Adil Rami yang bermain secara baik musim ini menggantikan peran dari Marchena dan David Navarro, belum lagi Pablo Hernandez suksesor dari Joaquin, dilini tengah ada nama Ever Banega dan Tino Costa yang menggantikan peran dari Ruben Baraja yang telah lama menjadi kekuatan lini tengah. Dan yang paling mengejutkan ada nama Sofiane Feghoulli, pemain yang pernah disebut sebagai Zidane baru karena memiliki kesamaan berasal dari keturunan Al-jazair dan berposisi sama sebagai playmaker lini tengah, musim ini mulai mendapat kepercayaan di sektor lini tengah penyerangan Valencia.
Tak seperti tim besar lainnya di Spanyol, seperti Barcelona , Real Madrid dan Atletico Madrid yang setiap tahunnya mampu membeli pemain berkualitas dengan banderol selangit, Valencia sendiri selama kurang lebih 5 tahun terakhir mempunyai masalah dalam hal keuangan tim. Dengan demikian sang pelatih tak dapat secara bebas memilih pemain yang diinginkannya, dan tiap musimnya harus membanderol pemain bintang untuk menyeimbangkan neraca tim. Dan sosok Emery berhasil melakukannya, dengan keterbatasan keuangan tim ia masih mampu membeli pemain secara efektif. Cukup cerdas bukan? Berada di posisi ketiga klasmen dibawah 2 tim yang kurang lebih selama 3 tahun terakhir membeli pemain tiap musimnya hampir menyentuh angka 50 juta euro. Bandingkan Valencia yang musim 2010/2011 memperoleh surplus dari pergerakan transfer menyentuh angka 50 juta euro.
Pergerakan efektif dibursa transfer ternyata diikuti dengan permainan yang cukup baik didalam lapangan. Membahas taktik dari pelatih yang karir menjadi pemain sepakbolanya tak secemerlang Pep di Barcelona memang cukup menarik. Pemain yang diturunkan dalam suatu pertandingan pasti berbeda dengan pertandingan lain. Ya, Emery membuat rotasi pemain di setiap pertandingan, dengan rotasi pemain yang dilakukan secara konsisten para pemain akan bugar menghadapi pertandingan, dari sisi psikologis pemain akan merasa senang diberi kepercayaan oleh sang pelatih.
Taktik Valencia sesungguhnya mempunyai kunci di lini tengah yang cukup kreatif, lini belakang yang cukup kuat serta peran lini depan yang bermain secara efektif. Valencia sering bermain dengan formasi 4-5-1, kekuatan bertumpu pada 2 holding midfileder. Ever Banega, Tino Costa, David Abelda, Dani Parejo dan Mehmet topal secara bergantian mengisi posisi lini tengah. kemudian sayap penyerang maupun bertahan yang cukup cepat,adanya nama seperti Jordi Alba, Jeremie Mathieu, Pablo Piatti dan Pablo Hernandez menjadi kekuatan lini sayap. Taktik bermain Valencia selalu mempragakan permainan rapat dan menutup ruang gerak pemain lawan. Bahkan sesekali pressing dilakukan sampai kotak pinalti lawan.
Ketika timnya bermain, Emery menjadi Motivator di dalam lapangan, sepanjang 90 menit pertandingan Emery hampir selalu berada dipinggir lapangan untuk menginstruksikan strategi yang dijalankan. Tak seperti pelatih kebanyakan yang menginstruksikan strategi dan menjadi motivator didalam ruang ganti, tetapi Emery melakukannya ketika pertandingan sedang berjalan. Luar biasa bukan??
Pada musim ini untuk sementara Valencia berada diperingkat 3 klasmen dan lolos ke semifinal Liga Eropa. Walaupun selama 3 musim melatih Valencia Unai Emery belum menghasilkan 1 gelar pun. Tapi dengan permainan konsisten yang ditampilkan, dan kecerdasan dalam merekrut dan menjual pemain, sampai mampu menyeimbangkan neraca keuangan tim yang sebelumnya hampir dipastikan bangkrut, dapat dikatakan Emery merupakan pelatih yang cukup cerdas. Di usianya yang ke 39, bukan tidak mungkin karir kepelatihannya dapat berkembang cukup pesat. Kontraknya bersama Valencia akan berakhir musim ini, dan proposal perpanjangan kontrak belum disodorkan manajemen klub. Semoga dengan pencapaian konsisten Valencia selama 2 musim terakhir mampu meluluhkan hati manajemen.