Menjadi bunga yang menaburkan aroma menenangkan
Menjadi bunga yang tersenyum dengan kelopak meronanya
Pasti dibaliknya memiliki sebuah goresan-goresan rusak
Kuncup bunga menanti mekar cantiknya
Didorong hasrat besar rasa ingin unjuk diri
Cahaya bersinar mendukung hasrat itu
Tapi tidak dengan kegelapan yang merenggut kesempatan bunga itu untuk mekar
Ketika bunga itu dipeluk kegelapan, maka aku akan menyinarinya dengan tanganku sendiri
Jikalau air sudah tak dapat membantunya mekar berseri
Aku akan memberikan darahku untuk sang bunga berdiri
Dan duri bunga itu akan tumbuh semakin tajam melawan mentari
Tak ada yang akan menyentuhnya
Tak ada yang akan memetiknya
Tak ada yang akan meremehkannya
Karena darahku menjadi pelindungnya
Tekad keberanian mengalir deras pada batang dan daunnya
Ramuan kehidupan diserap dengan rakusnya oleh sang bunga
Maka aku pun akan tersenyum dengan bangganya
Hingga ujung bibirku meneteskan darahnya