Aku adalah salah satu di antara orang-orang yang memiliki rasa takut yang besar. Rasa takut membuat “aku kecil” selalu berusaha mengerjakan PR ku dengan benar (walaupun kenyataannya aku pernah mendapat nilai di bawah angka 5 waktu itu). Rasa takut membuat “aku kecil” menangis saat tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Rasa takut membuat “aku remaja” tidak ingin bolos sekolah. Rasa takut membuat “aku dewasa” berusaha belajar lebih keras untuk apa yang aku cita-citakan (walau masih jauh dari kata “disiplin”). Rasa takut membuat “aku dewasa” mengerjakan profesiku dengan tetap hati-hati (tapi tentu saja aku pernah berbuat kekeliruan).