Pulau-pulau itu elok menebar kilau, disana angin selalu berdesir mendesau
Sayang, Negeriku sering dilanda kerusuhan nan kacau balau
Dari mulai kerusuhan berbau SARA, sampai tentara yang suka bermain- main dengan pisau.
Aku penduduk negeri galau. Kepala negaraku suka "berkicau"
Entah senang, entah susah, beliau senang sekali berpidato mengumbar hati yang risau.
Politikus di negeriku pun sangat pandai bersenda gurau. Dari mulai kepleset omongan sampai membuai rakyat dengan janji semanis putau.
Aku warga negeri Galau.Para wanita di negeriku banyak yang jadi pekerja rantau
Sayang tujuan mulia itu sering tak disambut dengan hirau
Banyak dari mereka kena siksa majikan kacau, bahkan puluhan dari mereka dihukum mati tanpa terpantau
Aku berdomisili di negeri galau, setiap hari ku saksikan jutaan rakyat mendendang igau
Kapan kemakmuran dan keadilan jadi raja di negeri nan rancau
Setiap hari aku mendapati para mahasiswa berteriak parau
Tapi sayang suara mereka tak pernah di hirau.
Aku adalah anak negeri galau, ibarat iklim negeriku sedang dilanda kemarau
Tiada lagi burung bernyanyi merdu menebar kicau
Sulit sekali ditemui lembah-lembah subur berwarna hijau
Sebab negeriku sudah berubah menjadi balau
Kini tinggal sedikit asa berbalut himbau
Semoga pemimpin negeriku mendengar risau
Lalu kemudian bekerja keras meraih kilau
Dimana itu semua sudah menjadi sejarah dimasa lampau