“cogito ergo sum”; saya berpikir, maka saya ada !!!. Begitulah kurang lebih semboyan Descartes, dedengkot filsafat modern, pengusung paradigma Rasionalisme. Pernyataan yang sangat fenomenal dalam babak perkembangan ilmu dunia barat tersebut, menandai grand opening Episode Kebangkitan, dengan target pemulihan derajat akal budi sebagai indikasi eksistensi setiap individu. Pada episode sebelumnya, akal budi telah terpasung oleh dogmatisme iman (Episode Patristik: Bapa Gereja), dan terombang-ambing dalam pusaran dua kepentingan, yakni antara upaya kooptasi lembaga pengajaran, melawan radikalisme dogmatis (Episode Skolastik: Guru).