Penginjil Matius, melalui perumpamaan, melukiskan keterbukaan dalam membangun relasi dengan Yesus. Membangun relasi dengan Yesus berarti mengakarkan diri pada-Nya, tidak hanya menjadi pendengar sabda yang setia melainkan dituntut juga menjadi pelaku firman yang hidup. Kita pun diajak untuk membangun keluarga kita dengan dasar iman. Beriman pada Yesus berarti membiarkan sabda-Nya merasuki hidup kita agar hidup kita menjadi lebih bermakna. Apakah warta Yesus ini membawa penghiburan atau membawa kehancuran? Apakah dalam membangun iman dalam keluarga, hanya dengan kata-kata atau dengan teladan hidup?*** (Valery Kopong) Sumber inspirasi: Matius 7:24-27