Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Wanitaku, Cintaku, dan Semua Rasa itu

15 Juli 2010   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:51 215 0
[caption id="attachment_222090" align="alignright" width="219" caption="Ilustrasi Pinjaman Dari Om Google Nih"][/caption] KUTEPATI janjiku untuk datang padamu malam ini. Setelah beberapa hari kita tak bertemu. Kuakui aku begitu merindukan saat - saat indah yang kita rasakan pada minggu lalu. Kamu menginginkan itu lagi kan? Sudah semestinya aku sampaikan rasa rinduku sebagai bagian dari cinta yang hanya kusimpan untukmu. Tak seperti dulu rasa ini tumbuh kian besar hingga aku sendiri terheran-heran mengapa sampai begini besar kerinduanku padamu. Pada hal, aku tak pernah memakai takaran apapun untuk mengukur seberapa besar rasa cinta dan rasa rindu untuk seorang wanita sebelum dirimu. Tapi mengapa rasa untukmu begitu berbeda? Aku tak punya jawaban jika kamu memaksaku harus menguraikannya secara detil. Bagiku kamu adalah anugerah terindah yang hadir tiba-tiba tanpa kuundang. Kamu datang sendiri membawaku rasa itu dan kebetulan aku sedang butuh, sangat butuh. Sebaiknya, aku tak perlu mengulang bagaimana kebutuhanku saat itu untuk rasa yang kau tawarkan. Bukan masalah gratis tapi kamu benar-benar menyuguhkan hidangan yang tak bisa kugambarkan sebelumnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun