Menjelang tanggal 21 April berpuluh tahun lalu, saya selalu galau. Esok upacara, semua teman memakai kebaya sementara saya tidak. Ibu tidak memiliki cukup uang untuk menyewa kebaya dan membayar salon. Jadilah saya berada di barisan opsi ke dua, memakai busana muslim. Ketika pawai, kami akan berdiri di baris belakang, tertutup gemerlapnya pakaian adat warna warni yang lebih dulu melaju.
KEMBALI KE ARTIKEL