Bagaimanapun Takdirlah Yang Akan Menentukannya

Tepat 2 tahun yang lalu, terukir sebuah peristiwa yang hingga saat ini kujadikan suatu peristiwa yang sangat berkesan. Sebuah pengalaman yang ketika aku mengingatnya akan membuatku merasakan bagaimana  kecewanya jadi aku saat itu. Cerita ini berawal  ketika aku masih duduk di bangku SMA tepatnya kelas XII, waktu itu adalah waktu dimana aku sedang dilanda kebingungan. Bagaimana tidak bingung, diwaktu tersebut adalah waktu penentuan setelah lulus SMA ini aku mau lanjut kemana. Memang sih ini salahku sendiri, aku terlalu asik dengan kegiatan-kegiatanku di SMA, hingga akupun lupa memikirkan akan hal tersebut. Hingga tiba saatnya semua siswa diajak berkumpul di ruang BK, beberapa temanku kaget mendengarnya. Lebih kagetnya lagi kita diberi selembaran kertas, kertas tersebut bertuliskan tentang Universitas mana yang menjadi pilihan kita dan kita harus mencantumkan minimal 2 pilihan Universitas serta Prodinya, yang nantinya akan dimasukkan kedalam data untuk pendaftaran SNMPTN. Perasaanku saat itu semakin bingung, ditambah lagi ada beberapa temanku yang sudah mantab dengan pilihannya. Melihat hal tersebut aku semakin bingung dan gelisah,aku bertanya-tanya dengan diriku sendiri, universitas mana yang harus aku pilih? Prodi apa? Tapi tidak lama setelah itu, guru BK ku pun menginformasikan bahwa lembaran tersebut tidak harus dikumpulkan di hari itu juga, Beliau memperbolehkan kami untuk memikirkan dahulu dan memberikan kami waktu 1 minggu untuk memikirkannya.