Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Irama dan Melodi

13 Januari 2011   09:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:38 981 0

A.IRAMA

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan) pada not.

Bahasan irama meliputi: (1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom maelzel, (2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran, (3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis penutup, (4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa, poliritmik, polimerik, (5) membirama: pola gerak, tangan.

Dalam pengembangannya sering kita jumpai perpanjangan not dan perpanjangan tanda diam. Demi tercapainya harmoni lagu notasi harus berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain sebagai berikut:

1. Duol;Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali nilai ketukannya dari dua nada tersebut.

2.Triool dan triool ganda (sextool); triool berbentuk garis lengkung dan angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut.

3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.

4. Kwintool; berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5 dari nilai keseluruhan not sebelumya pat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.

5.Legato dan legatura; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih, memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang dihubungkan.

Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti sesuai notasi (tepuk dan diam). Latihan dapat dikembangkan secara perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama. Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama maupun dengan menggunakan lagu secara lansung.

Murid dikenalkan not yang diperpanjang dan kalimat yang harus berhenti dengan titik ( . ), akan tetapi konsep ini harus dilaksanakan secara praktis bukan dijelaskan secara teoritis.

Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat pula terdengar (beat) atau kelihatan. Kemampuan merasakan pulsa digunakan sebagai dasar untuk dapat memahami dan merasakan bagian-bagian irama. Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan pulsa dan tempo yang digunakan. Latihan membaca pulsa dapat dilakukan dengan memberi tekanan yang berbeda pada pulsa-pulsa tertentu. Latihan dapat pila disatukan dengan latihan baris berbaris sambil bernyanyi dengan tempo tertentu, yang terpenting adalah keajegan gerak.

Tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal (Atan Hamdjo, 1989). Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam lagu, seperti ayunan bandulan yang panjang dalam jam dinding. Kecepatan ini dinyatakan komponis dengan menggunakan tanda-tanda tempo atau dengan menggunakan alat yang diciptakan Johan Maelsel yang dinamakan Metronom Maelzel, disingkat M. M. Metronom Maelzel adalah alat pengukur tempo suatu lagu yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat bergerak bolak – balik di muka sebuah skala

Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain :

a.Tempo pernyataan lagu lambat : (1) larggissimo, lentissimo ; sangat lambat,(2) adagid, lento, largo ; lambat (3) largietto, adagietto ; kurang lambat.

b.Tempo sedang ; (1) andantino; sedang lambat ; (2) moderato ; sedang,(3) anandante; sedang.

c.Tempo cepat ; (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3) allegro vivace; cepat sekali.

d.Perubahan : (1) accelerando atau accel ; makin cepat, (2) rillentando atau cell ; bertambah lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang cepatnya; (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5) fermata; diperpanjang.

Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan/ayunan yang datang berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama. Penulisan birama perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut satu birama.

Birama dapat dibedakan menjadi: birama bainar (genap), ternair (ganjil), birama yang menyimpang dari binar dan ternair, dan birama gantung. Notasi birama terdiri daritanda birama, ruas berima, garis birama, dan garis penutup.

Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang – ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Pola irama rata merupakan pola irama dengan pembagian yang rata (sama atas pulsa). Pola tak rata merupakan pola irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama. Pola sincope terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan k epulsa yang seharunya tidak mendapat tekanan. Pola suku bangsa merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya : irama melayu, india, latin, arab, tango dan sebagainya. Ostinato merupakan pola irama yang dinyanyikan berulang – ulang. Jika diulang lebih dari satu macam disebut ostinati. Poliritmik adalah penggunaan bermacam pola irama secara serentak. Polimerit adalah penggunaan pola irama yang berbeda antara satu instrument dengan instrument lainnya.

Membirama adalah teknik dan seni mempimpin/memberi aba-aba permainan musik bersama. Membirama merupakan keterampilan – keterampilan yang berujud pola–pola isyarat dengan menggunakan gerakan tangan dalam memimpin sajian musik secara bersama–sama, misalnya : paduan suara arau sajian instrument, gerakan memberima berupa gerak ke atas, ke bawah, dan ke samping (vertical dan horizontal). Gerakan dapat dilakukan hanya dengan tangan dibantu tongkat.

Dirigen bertugas mengkoordinasi kegiatan musik bersama, agar tiap komponen musik tidak berjalan sendiri – sendiri, melainkan terarah, terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan irama, dinamika, phasering dan tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan karya musik yang kompak, indah, dan harmonis.

  1. MELODI

Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.Penggarapan melodi, yaitu : perangkaian bunyi nada menjadi suatu rangkaian yang mewakili ide musik, selanjutnya akan menjadi sajian yang mantap dan teratur jika di lengkapi unsur irama.

Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu gaduh dan nada. Gaduh adalah bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama maupun kecepatan getaran. Nada/laras/not adalah bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya.

Tinggi nada di tentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak jumlah getaran perdetik, maka tinggi bunyinya. Perbandingan frekuensi suara dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu :

c-d-e-f-g-a-b-c

do –re -mi–fa – so –la – ti – do

24 :27 :30 :32 :36:40 :45:48

Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah). Tinggi nada dapat diukur dengan garpu tala (stemvork) dan stemfluit (pitc pipe).

Notasi melodi dapat diajarkan dengan:

1.Notasi huruf John Curwen, contoh notasi sebagai berikut { I : d: m I r:.r Id: -II. Notasi tersebut kita hitung satu ketuk atau seperempat sesuai dengan notasi irama. Not rendah, sedang, dan tinggi diberi tanda : d, r, m, f, s, l, t, d r, m, f, s, l, t, d’ , r’,m’, f’,s’ , l’,t’.

2.Notasi huruf/musik merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada yangdisebut oktaf.

3. Notasi angka/cheve merupakan metode pertolongan untuk mempermudah mempelajari notasi musik. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya pada tiga oktaf saja, juga tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab tinggi nada hanya diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi ini juga terbatas untuk penyajian musik lanjut, sehingga anak akan mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya.

4.Notasi musik terdiri darinotasi interval dan jarak nada.Notasi musik diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not (notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong, kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah tiang, bulatan menjadi isi dan bendera. Arah tilang / tingkat pada not balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali spasi.

Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak tertentu di antara satu nada dengan nada lain. Secara teori tangga nada disusun atas 7 nada tetapi dalam praktik tangga nada disusun dari 8 nada, yaitu 7 nada ditambah 1 nada asal (oktaf berikutnya). Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada. Tangga nada diatonis dibedakan menjadi : tangga nada mayor, tangga nada minor, tangga nada kromatis, tangga nada debussy, tangga nada pentatonis, tangga nada pelog dan slendro.

Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada tiap garis dan spasi yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan tanda kunci. Dengan diketahui tanda kunci pada not balok, maka dengan mudah nama-nama not didalamnya dibaca dan dinyanyikan. Akan tetapi tanda kunci ini harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tanda yang menunjukkan nada dasar suatu tangga nada.

Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada c-d-e-f-g-a-b-c.

Dalam kunci teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu :

1.Kunci G atau kunci biola

2.Kunci F atau kunci bas

3.Kunci C atau kunci alto

Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah suatu nada lebih tinggi ½nada, lebih rendah ½nada, atau mengembalikan nada ke nada asal. Sebagaimana diuraikan diatas, tangga nada mayor ; c-d-e-f-g-a-b-c memiliki interval 1-1- ½ -1-1-1½. Teknik menyisipi, menikkan, atau menurunkan ½ nada disebut teknik kromatik, yaitu menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan ke nada asal.

Tanda kruis atau kres ialah tanda kromatik yang digunakan untuk menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Tanda mol adalah tanda kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½QUOTE nada lebih rendah dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya dengan “es”. Tanda kromatik pugar atau natural digunakan untuk mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke nada asal. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik), ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya.

Ciri-ciri bunyi interval nada tertentu, antara lain :

a. Prim; hanya terdengar satu nada (konsonan sempurna)

b. Sekond; besar dan kecil selalu disona

c. Terts; besar maupun kecil selalu baik (konsonan sempurna)

d. Kwart; yang berlebih masih terdengan baik, murni selalu baik dan berkurang seperti terts besar

e. Kwint; murni terdengar baik, berlebih bagus, kurang disonan

f. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik, sekst kecil selalu baik untuk penutup lagu (dua suara) dalam paduan suara sekst dan terts banyak digunakan.

g.Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan), tetapi septim keciljustru sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat lagu) disebut dominan lagu.

h. Oktaf; murni terdengar baik, berlebihseperti sekond kecil, dan yang berkurang seperti septim besar.

Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan deretannya memiliki nada berkruis dan bermol. Penyusunan tangga nada berkruis dilakukan dengan interval kwint sedang tangga nada bermol dengan kwint bawah ataukwart. Tangga nada berkruis dan bermol terdapat pada tangga nada mayor dan minor.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun