Ketika mem-print pertama menggunakan Canon Pixma iP2770 cara mengeluarkan cartridge-nya saja tidak bisa. Untung ada kakak (guru di sekolah dipanggil  kakak) yang memberi tahu. Caranya buka penutup, biarkan sebentar maka tempat cartridgenya akan ke tengah dengan sendirinya. Angkat perlahan cartridge-nya.
Lain waktu pernah menggunakan tinta tidak asli tidak bisa langsung mencetak. Kakak yang lain memberi tahu saya dengan cara menekan tombol X agak lama baru bisa mencetak. Memang mencetak menggunakan tinta asli selain hasilnya lebih bagus juga juga halaman yang dicetak  lebih banyak dan terutama mudah digunakan. Printer langsung bisa mendeteksi tinta.
Budaya di sekolah adalah mengurangi dokumen yang dicetak.  Hanya untuk lesson sheet para guru sering menggunakan kertas, laporan kegiatan  sering menggunakan dengan media daur ulang. Untuk keperluan mencetak lesson sheet . Oleh karena intenstitas pemakaian tinggi, saya berharap  harga tinta asli bisa turun agar tidak terdengar harga printer murah tetapi harga tinta mahal.  Berharap pada Canon. Siapa yang tidak mau menggunakan tinta asli?
Ada pengalaman paling heboh menurut saya ketika tombol printer blink-blink. Antara oranye dan hijau. Berapa kali yang oranye berkedip dan yang hijau  berkedip. Ternyata arti blingking tersebut adalah printer sudah sering mencetak sehigga memorinya  penuh. Solusinya harus mereset. Saya teringat printer  di rumah harus direset ke tempat servis printer. Nah untuk Canon Pixma iP2770 saya ingin mencoba mereset sendiri.
Untuk ukuran saya sebagai orang yang sangat minim kemampuan ITnya  mereset Canon Pixma iP2770 dengan panduan di internet. Tidak terlampau sulit: http://komputertips.com/cara-mereset-printer-canonip2770ip-2700/
Pengalaman berkesan ketika pigura dengan hiasan foto jeruk diterima dengan baik oleh yang berulang tahun dan sisanya saya gunakan untuk penanda bulan pada buku laporan saya. Kertas yang dipergunakan berupa stiker. Pernah juga membuat pigura berupa balon udara. Warna yang didapatkan sangat lumayan.