BANTAENG - Siapa yang tidak kenal Bupati Bantaeng? Nama lengkapnya Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr. Orang nomor satu di Bantaeng itu biasa disapa Nurdin.
Masyarakat Bantaeng sangat menghormatinya. Sebab sejak Bantaeng dipimpin olehnya tahun 2008 lalu, Bantaeng tumbuh dengan pesat. Dari pinggir pantai hingga pegunungan, Nurdin benahi.
Awalnya, ditingkat Sulawesi Selatan, Bantaeng menempati urutan ke-17 untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kini, posisi IPM Bantaeng telah menempati urutan ke-5. Pertumbuhan ekonomi Bantaeng berada pada angka 5 persen. Sekarang bergeser ke angka 8,9 persen. Dulu di 2008, Bantaeng masuk dalam kategori 199 daerah tertinggal di Indonesia. Namun, sekarang predikat tersebut telah lepas.
Saat memberi sambutan dalam seminar nasional dan workshop maritim kerjasama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel, Pemda Bantaeng dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel di Balai Kartini, Jalan Kartini, Bantaeng, Kamis (2/10/2014), Nurdin membuka rahasia sukses Bantaeng kepada peserta.
Suatu ketika Nurdin Abdullah menerima tamu dari Jepang. Ia lalu mengajak mereka berjalan-jalan ke Pantai Seruni, salah satu pantai yang ada disana.
“Saya punya kolega dari jepang. Ada 32 orang datang ke Bantaeng,” Nurdin membuka kisahnya.
Sepulangnya dari Pantai Seruni, salah satu dari mereka bertanya.
“Itu yang jongkok, pakai sarung, tidak kelihatan wajahnya bikin apa?” tanyanya.
“Ia malu kamu lewat. Jadi ia tutup (tubuhnya),” jawab Nurdin.
Padahal sebenarnya, orang yang jongkok itu sedang buang air besar di Pantai Seruni.
Itulah potret Pantai Seruni di tahun 2008. Namun, kini potret seperti itu tidak ada lagi. Pantai Seruni kini berubah menjadi pantai cantik yang tertata rapi.
Bahkan, di Bulan September 2014 yang lalu, Pantai Seruni menjadi lokasi pembukaan Porda ke-XV Sulawesi Selatan. Pantai yang dulunya laut itu kini berubah menjadi spot pariwisata andalan.