Salah satu olahraga sederhana yang dapat menurunkan gejala depresi yaitu olahraga yoga. Tidak hanya kesehatan fisik, yoga juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental, seperti meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik serta membantu mengelola gejala kecemasan, stres, dan depresi. Melalui penelitian RCT terhadap 50 wanita, diketahui bahwa dengan melakukan yoga 30 menit perhari selama tiga puluh hari dapat memperbaiki depresi berat (Khumar, Kaur, 1993). Sungguh, jika kegiatan latihan yang dilakukan secara teratur akan berdampak dalam meningkatkan mood, menghilangkan ketegangan, menyebabkan relaksasi, serta menurunkan kecemasan dan stres. Selain itu, dalam penelitian Woolery dkk.(2004) juga menyatakan bahwa dengan olahraga yoga dapat menurunkan skala depresi.
Tidak kalah dengan olahraga aerobik yang meliputi jalan santai, jogging, naik turun tangga, berenang, bersepeda dan latihan kekuatan lainnya. Selain itu, kombinasi olahraga aerobik dengan olahraga lainnya juga dapat dilakukan dan terbukti bermanfaat bagi pasien HIV. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa melakukan olahraga aerobik tiga kali seminggu selama 1,5 jam dengan jeda hari terbukti meningkatkan kualitas hidup penderita pasien HIV. Tingkat depresi menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap kualitas hidup. Dimana semakin tinggi kualitas hidup maka tingkat depresi normal atau tidak mengalami depresi.
Namun, olahraga sebaiknya dipilih sesuai kondisi pasien. Dimana pasien dapat memilih olahraga yang menyenangkan baginya dan bisa dilakukan secara teratur agar tidak menimbulkan stres. Lebih-lebih lagi jika dilakukan secara bersama-sama dengan kelompok di komunitas. Dengan olahraga bersama, dapat mempengaruhi kemauan pasien untuk terus berolahraga (Montgomery dkk, 2017). Hal positif lainnya pasien dapat saling berkomunikasi, mendapat pengetahuan dan relasi, meningkatkan persepsi yang benar tentang olahraga, dan lain-lain.