Kekhawatiran saya tentang Keamanan dan Keselamatan pada Pertamini ini menjadi kenyataan hari Senin 7 Mei 2010 kebetulan di Kabupaten yg menjadi sumber berita saya yaitu Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatera Barat, sebuah Pertamini di pusat kerajaan Minangkabau – Nagari Pagaruyung terbakar, karena Pertamininya tidak dilengkapi dg Alat Pemadam Kebakaran terpaksa dipanggil Petugas Pemadam Kebakaran dan suatu kebiasaan buruk masyarakat kita melihat ada kebakaran mereka beramai-ramai menonton Petugas Pemadam Kebakaran memadamkan api.
Sebenarnya sampai disini keadaan aman, tapi dalam proses pencegahan terjadinya kebakaran, salah seorang petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan terhadap mesin Pertamininya dari sinilah berawal petaka yg lebih besar.
Air pembasuhan tanki Pertamini yg terletak di atas jalan yg telah bercampur premium mengalir kebawah kolong Mobil Pemadam yg mesinnya masih hidup mesinnya. Premium yg mengalir karena panas mesin tersulut, menyala dan menimbulkan ledakkan serta memercikkan api kesekitar Mobil Pemadam yg masih dipenuhi penonton kebakaran mengakibatkan 54 orang terluka bakar termasuk 8 orang petugas pemadam.
Satu diantara korban meninggal pada malam kejadian, kemudian dua korban lainnya akhirnya juga dfipanggil Yang Maha Kuasa seminggu setelah kejadian, satu meninggal di RSUP M Jamil Padang (Delon Aldi, 12 tahun) dan satu lagi (Suwarji, 38 tahun) meninggal di RS Achmad Muchtar Bukit Tinggi.
Dengan demikian Kebakaran Pertamini di Jorong Padang Data, Nagari Pagaruyuang, Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera barat pada sekitar jam 19.30 WIB, tanggal 7 Mei 2012 telah menyebabkan 3 orang meninggal dan puluhan lainnya masih dirawat di RS yg ada di Batusangkar, Bukit Tinggi dan Padang.
Kebakaran Pertamini tersebut berawal dari kelalaian pemilik Pertamini ketika mengisi tanki Pertamininya, pada waktu itu listrik mati, maka anak pemilik menerangi ayahnya yg mengisi tanki dg lilin, akibatnya premium yg mudah terbakar itu menjilat api lilin hingga terjadi kebakaran.
Sebagai perbandingan berikut saya kopikan tantangan/ancaman yg akan dihadapi oleh Pengusaha Pertamini untuk menjadi perhatian bagi pemilik yg lain agar tidak menimbulkan kerusakkan atau kerugian di masa datang :