Sabtu siang nyaris menuju adzan Dzhuhur, obrolan chat via pesan Whatssapp aku akhiri dengan gadis nan syar'i dari kota asal gunung Papandayan. Aku biasa memanggil dia dengan sebuatan "Cha cha". Nama Cha cha aku ambil dari potongan kata "chantiek-chantiek". Dia emang chantiek banget, sekalipun belum menyerupai kecantikan ibuku, dia sudah amat chantiek.
KEMBALI KE ARTIKEL