Ketika saya menuliskan judul dengan kalimat PENGECUT, saya harus merenung kembali, benarkah orang yang saya tuduh itu memang pengecut? Ataukah satu jariku menunjuk dia, tiga jariku menunjuk ke diri sendiri? Jangan bilang EMPAT JARI, sebab SI JEMPOL tidak ikut menunjuk siapa-siapa. Itu yang membuat saya sering geli ketika ada yang mengatakan empat jari menunjuk ke dirinya sendiri, sama saja itu memfitnah si jempol. Jari jempol itu TEGAS, kalau berunjuk rasa akan mengatakan baik atau buruk tanpa tedeng aling-aling lagi. Ketika kita memasuki dunia maya dengan apa adanya, artinya dengan modal KEJUJURAN, jujur dengan identitas aslinya, jujur memasang fotonya sendiri, entah pake jas dan dasi, atau berbaju santai, mungkin juga dengan permainan fotoshop, yang penting itu foto dirinya sendiri, pokoknya tidak memalsu identitasnya, apakah sudah bisa dikatakan PALING JUJUR berinteraksi di dunia maya ini? Memang dengan kejujurannya itu bisa membuatnya berhati-hati dalam berinteraksi agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Namun yang terjadi. Bagaimana kalau semua identitas itu PALSU?
KEMBALI KE ARTIKEL